Hewan Kurban Tidak Menularkan Covid-19
Wajib Perhatikan Kerumunan saat Pemotongan
SURABAYA, Jawa Pos - Perayaan Idul Adha tinggal menghitung hari. Namun, momen tersebut justru membuat sebagian masyarakat sedikit cemas karena pandemi Covid-19. Sebagian khawatir dapat terpapar Covid-19 dari hewan kurban.
Dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unari) Prof drh Suwarno mengatakan, risiko penularan Covid-19 melalui hewan sangat kecil. Sebab, hewan tidak berisiko tertular atau menularkan virus korona jenis baru dari orang yang terkena Covid-19. ”Yang berbahaya justru penularan dari orang yang terkena Covid-19,” katanya.
Suwarno menambahkan, pada dasarnya struktur sel hewan tidak cocok dengan reseptor virus korona jenis baru. Berbeda dengan sel pada manusia yang cocok dengan reseptor Covid-19. ”Struktur sel pada hewan berbeda. Hal itu yang menyebabkan Covid-19 tidak dapat menular ke hewan,” jelasnya.
Menurut dia, hewan kurban tidak memungkinkan untuk menjadi perantara penularan Covid-19. Namun, yang harus diwaspadai adalah penularan dari manusia ke manusia. Karena itu, pelaksanaan kurban harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
”Tidak ada penularan Covid-19 dari manusia ke hewan atau sebaliknya. Yang ada adalah penularan dari manusia ke manusia,” tegasnya.
Untuk menghindari penularan virus korona dari manusia ke manusia, menurut dia, petugas pemotong hewan kurban harus menggunakan alat pelindung diri (APD) dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. ”Panitia kurban harus benar-benar selektif dalam hal ini,” ujarnya.
Ketua Departemen Klinik Veteriner FKH Unair Prof drh Wiwik Misaco Yuniarti mengatakan, hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah bahwa hewan menjadi sumber infeksi Covid-19 pada manusia. Meski begitu, para pemotong, pemroses, pendistribusi, maupun penjual hewan kurban harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
”Berbagai hal harus diperhatikan. Mulai limbah, proses penyembelihan, pemotongan, hingga pengantaran harus diperlakukan berbeda dengan tahun sebelumnya,” katanya.
Wiwik menambahkan, beberapa hal harus diperhatikan. Antara lain, panitia kurban harus selalu memperhatikan physical distancing dan personal hygiene. Selain itu, mereka wajib menerapkan kebersihan dan sanitasi di tempat penjualan maupun tempat pemotongan hewan kurban. Juga melakukan pemeriksaan kesehatan awal. ”Seperti melakukan pengecekan suhu kepada setiap anggota panitia,” ujarnya.