Jawa Pos

Harga Sayur di Pasar Lain Ikut Naik

Dampak Penutupan Pasar Keputran Utara

-

SURABAYA, Jawa Pos – Perusahaan Daerah Pasar Surya (PDPS) memantau harga sayur di beberapa pasar di Surabaya. Langkah itu bertujuan memastikan kenaikan harga sayur sebagai dampak penutupan Pasar Keputran Utara atau tidak.

Direktur Teknik dan Usaha PDPS Muhibuddin menuturkan, hingga kemarin (23/7) pihaknya memang belum memastikan adanya kenaikan harga sayur di pasaran. Diduga, itulah dampak penutupan Pasar Keputran Utara sejak Selasa (21/7). ’’Masih perlu dicek kenaikan itu disebabkan penutupan Pasar Keputran Utara atau tidak,’’ ujarnya.

Sebab, bisa jadi kenaikan itu terjadi karena memang stok beberapa jenis sayur tertentu terbatas. Padahal, permintaan­nya meningkat. Jika kondisinya demikian, tentu penyebabny­a bukan ditutupnya Pasar Keputran Utara. Meski begitu, pihaknya berjanji memantau harga pasar untuk memastikan dampak penutupan salah satu pasar induk Surabaya tersebut. ’’Jika kondisi tersebut benar, kami akan lakukan langkah antisipasi agar harga kembali stabil,’’ katanya.

Sementara itu, berdasar pantauan di lapangan, beberapa pasar memang telah menaikkan harga sayur di stan mereka. Semuanya kompak menyebut harga naik akibat penutupan Pasar Keputran Utara. Misalnya, yang disampaika­n Muniri, pedagang sayur di Pasar Genteng Baru.

Hampir semua sayur mengalami kenaikan harga meski tidak tajam. Selisih Rp 1.000 sampai Rp 2.000 per kilogram. ’’Ya, karena Pasar Keputran ditutup,’’ ucapnya kemarin.

Sejak Pasar Keputran Utara ditutup, dia kulak ke Pasar Mangga Dua. Di sana dia sempat menanyakan penyebab kenaikan harga sayur kepada pengepul. Jawabannya sama. ’’Katanya, stok terbatas karena Keputran Utara ditutup,’’ jelasnya.

Meski tidak berdagang di Keputran Utara, Muniri berharap pasar itu kembali dibuka. Dengan begitu, dia bisa kulak lagi di sana dan tidak memberatka­n langganann­ya lantaran harga yang dijual lebih mahal. ’’Beberapa hari ini, banyak pembeli yang bertanya kenapa harganya naik,’’ ungkapnya.

Berdasar informasi, saat ini banyak tengkulak di Pasar Keputran

Utara yang menyebar ke beberapa lokasi untuk menjual sayur-mayur. Kebanyakan beralih ke Pasar Mangga Dua. Mulai malam hingga pagi. Selain di sana, beberapa pedagang menjual sayur-mayur di Jalan Pandegilin­g.

Camat Tegalsari Buyung Hidayat membenarka­n adanya perpindaha­n pedagang Keputran Utara ke Jalan Pandegilin­g. ’’Rencananya, malam ini kami cek,’’ tuturnya kemarin. Pengecekan itu dilakukan untuk memastikan jumlah pedagang yang menggelar dagangan di ruas jalan tersebut. ’’Kami bakal tertibkan jika mengganggu ketertiban jalan,’’ tegasnya. Dia juga akan mengusulka­n rapid test bagi pedagang yang menggelar lapak di jalan yang menghubung­kan Urip Sumoharjo dengan Diponegoro tersebut.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? MENANTI PEMBELI: Beberapa pedagang Pasar Wonokromo menunggui lapak mereka. Harga sayur di beberapa pasar naik meski hanya seribu rupiah.
DIPTA WAHYU/JAWA POS MENANTI PEMBELI: Beberapa pedagang Pasar Wonokromo menunggui lapak mereka. Harga sayur di beberapa pasar naik meski hanya seribu rupiah.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia