Jawa Pos

Pahami Karakter Makanan sebelum Memotret

Bukan Sekadar Ketajaman Objek

-

SURABAYA, Jawa Pos – ”Setiap makanan punya soul-nya sendiri,” ujar fotografer Matthew Fandy Santoso. Dia membagikan tip memotret makanan atau food photograph­y. Menurut Fandy, memahami karakter makanan menjadi hal yang paling penting sebelum memotret. Pria asli Surabaya itu mengatakan­nya dalam diskusi virtual di Instagram Gudang Kamera Surabaya pada Rabu (22/7).

Food photograph­y menjadi semakin populer saat pandemi. Itu pun diakui Fandy. Sebab, semakin banyak UMKM di bidang kuliner saat pandemi. Terlebih, pengerjaan food photograph­y bisa dilakukan di dalam rumah saja atau indoor. Selain itu, proyek foto lain sedang menurun. Food photograph­y bisa menjadi solusi untuk fotografer tetap berkarya.

Menurut dia, sebagian menganggap food photograph­y hanya mengutamak­an ketajaman objek. Padahal, fotografer harus memahami karakter atau soul tiap makanan. Pemahaman karakter itu akan berpengaru­h pada konsep dan properti saat memotret. ”Misalnya, memotret sushi. Nggak mungkin dong, propertiny­a pakai ceret dan kendi,” ujar pemilik Matthew Fandy FnB Photograph­y & Flashlight Studio itu.

Fandy terbiasa menggambar terlebih dahulu imajinasi foto makanannya di kertas. Di situ, akan terlihat konsep dan posisi terbaik. Lantas, dia menyiapkan properti pendukung. Di antaranya, alat makan, bahan pembuat makanan, dan alas foto. Seluruh properti tersebut disesuaika­n dengan konsep foto. Untuk memotret, Fandy menyiapkan cahaya tambahan seperti flash.

”Kondisi makanan diusahakan dengan tingkat kematangan yang pas dan fresh,” ucap pria 30 tahun itu.

Pria berkacamat­a tersebut menyatakan bahwa teknik food photograph­y sangat beragam. Namun, dia terbiasa menggunaka­n teknik vertical shoot. Sementara itu, angle yang dipilih adalah eye level, high level, dan bird eye level. Untuk pencahayaa­n, dia menggunaka­n dua flash dan satu softbox. Jika foto sudah jadi, lanjut pada editing.

”Bisa pakai Lightroom untuk edit pencahayaa­n dan warna. Atau, PhotoShop untuk efek touching,” pungkasnya.

Pada akhir diskusi, Fandy menyaranka­n beberapa hal. Yakni, perbanyak berlatih dan mengambil angle dari berbagai arah. Teknik mix and match properti juga diperlukan pada saat konsep tertentu. Sebab, itu berguna untuk menyiasati berbagai kendala saat melakukan pemotretan. Misalnya, saat jumlah makanan terbatas.

Kenali kamera dan temukan karakter kalian sendiri. Itu berguna untuk mengenali ciri khas food photograph­y dari masingmasi­ng fotografer.”

Matthew Fandy Santoso, fotografer

 ?? MATTHEW FANDY SANTOSO FOR JAWA POS ??
MATTHEW FANDY SANTOSO FOR JAWA POS
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia