Jawa Pos

Konvensi Trump Batal

Pasien di India Diperkosa di Fasilitas Isolasi

- NEW DELHI,

Jawa Pos - Pandemi Covid-19 menyisakan kisah pahit yang beragam. Salah satunya yang dialami gadis 14 tahun asal India. Dia diperkosa saat berada di fasilitas isolasi terbesar India di Chhatarpur, Delhi. Pelakunya adalah pemuda 19 tahun dan seorang temannya yang merekam kejadian tersebut.

Fasilitas isolasi di Chhatarpur itu diklaim sebagai yang terbesar di dunia. Ada 10.200 tempat tidur di dalamnya. Namun, hanya 250 kasur yang ditempati. Fasilitas tersebut digunakan untuk mereka yang tidak memiliki tempat isolasi mandiri di rumah. Gadis itu beserta beberapa anggota keluargany­a diisolasi di tempat tersebut.

Polisi mengungkap­kan, peristiwa nahas itu terjadi 15 Juli lalu. Pasca kejadian, gadis tersebut langsung lapor kepada keluargany­a. Dua tersangka diamankan.

”Mereka sudah ditahan, tapi tetap dalam perawatan sampai pulih dari infeksi sebelum dikirim ke tahanan pengadilan,” ujar pejabat kepolisian Parvinder Singh seperti dikutip BBC.

India kini menempati posisi ketiga penularan tertinggi secara global. Sebanyak 1.292.209 pendudukny­a positif Covid-19. Korban jiwa lebih dari 30 ribu orang. Itu adalah kematian tertinggi setelah AS, Brasil, Inggris, Meksiko, dan Italia.

Sementara itu, di perbatasan Singapura-Malaysia, antrean penduduk yang ingin pulang ke kampung halaman mengular sejak awal pekan hingga Kamis (23/7). Toh Siew Choo salah satunya. Dia ingin kembali ke rumahnya di Johor Bahru. Perempuan 53 tahun itu bekerja sebagai pengasuh di Singapura. Biasanya, dia pulang dua bulan sekali. Tapi, gara-gara pandemi, sudah enam bulan dia tidak bersua dengan keluargany­a karena pintu perbatasan ditutup.

Pemerintah memaparkan, penduduk yang ingin kembali ke Malaysia mulai kemarin (24/7) harus dikarantin­a selama 14 hari di hotel atau pusat karantina. Semua biaya ditanggung sendiri. Beredar kabar biayanya MYR 150 (Rp 514 ribu) per hari.

Malaysia dan Singapura memang menerapkan aturan ketat. Mereka menutup perbatasan untuk mencegah lonjakan angka penularan. Pembagian masker juga dilakukan secara masif. Hanya ada 8.861 kasus di Malaysia dan 123 kematian akibat Covid-19.

AS sebagai negara maju justru sulit mengendali­kan penularan. Sejak Selasa (21/7) hingga Kamis kematian akibat Covid-19 di AS selalu di atas 1.100 orang. Angka kematian tertinggi terdapat di Negara Bagian Alabama, California, Nevada, dan Texas. Peningkata­n kasus juga terjadi di 23 negara bagian lain.

Presiden AS Donald Trump juga terkena dampak tak mengenakka­n dari pandemi. Dia terpaksa membatalka­n konvensi Partai Republik bulan depan di Florida. Padahal, dalam konvensi itu nanti rencananya Trump dinominasi­kan sebagai kandidat partai untuk melawan Joe Biden dari Partai Demokrat dalam pilpres 3 November mendatang.

”Waktu penyelengg­araan acara itu tidak tepat,” tegas Trump seperti dikutip Agence FrancePres­se. Kasus penularan di AS memang sudah tembus 4 juta orang. Penularan melonjak tajam saat negara-negara bagian mulai melonggark­an aturan yang terkait dengan Covid-19.

Terpisah, Badan Kesehatan Dunia (WHO) khawatir dengan peningkata­n penularan di Eropa. Seperlima kasus Covid-19 ada di Eropa. Peningkata­n terjadi setelah beberapa negara melonggark­an kebijakan. Di Belgia bahkan dikabarkan, bocah perempuan yang masih berusia 3 tahun tewas akibat virus SARS-CoV-2. Dia menjadi korban termuda di Belgia. Perwakilan WHO di Eropa menegaskan, jika memang dibutuhkan, aturan yang lebih ketat bisa diterapkan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia