Istri Sedang Sakit, Suami Diduga Tenggelam di Bengawan Solo
GRESIK, Jawa Pos - Mastain mendatangi Jembatan Sembayat Baru (JSB) di Desa Sembayat, Manyar, kemarin (24/7). Selama 30 menit, kepala desa (Kades) Tanjung Widoro, Bungah, itu terus melongok ke Bengawan Solo yang airnya kehijauan di bawah jembatan.
Tatapan Mastain terus penuh selidik. Bukan tanpa alasan Mastain ikut gelisah. Dia ingin mencari kepastian tentang salah seorang warganya, Achmad Farid, 43, yang dikabarkan tenggelam di Bengawan Solo. ”Perkiraan 90 persen bahwa orang yang tercebur itu memang warga saya,” ujar Mastain di lokasi.
Farid adalah suami Khariroh, tenaga honorer TU Puskesmas Bungah. Farid sudah tidak bisa dihubungi keluarganya. ”Dua anaknya sudah terus mencoba menelepon, tetapi handphone tidak aktif,” terang Mastain.
Informasinya, Farid tercebur ke Bengawan Solo dari atas jembatan Sembayat sekitar pukul 09.30. Di jembatan itu, ada motor Honda Beat yang bernomor polisi (nopol) W 3820 JF. Motor itu milik Khariroh. Belum diketahui dengan pasti apakah Farid sengaja menceburkan diri atau terpeleset dari atas jembatan. Polisi masih terus mencarinya.
Mastain mengungkapkan, pasutri Farid dan Khariroh selama ini indekos di Desa
Sukorejo, Bungah. Namun, dua hari belakangan Farid yang menjadi pekerja serabutan pergi-pulang untuk mengantar istrinya ke RSUD Ibnu Sina, Gresik. ”Istri Farid dirawat di Bunder (RSUD Ibnu Sina, Red). Anak-anaknya belum memberi tahu ibunya,” terangnya.
Hingga berita ini ditulis, sejumlah anggota Satuan Polair Polres Gresik dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik sudah berada di Desa Sungonlegowo, Bungah, untuk pencarian Farid. Peristiwa itu pun menjadi perhatian masyarakat sekitar. Warga ikut mengamati Bengawan Solo untuk mencari Farid.