Produksi Turun 50 Persen gara-gara Pandemi
SURABAYA, Jawa Pos – Pandemi Covid-19 melemahkan usaha di bidang pangan. Hal itu dirasakan CV Marga Mulya selaku produsen misoa tertua di Surabaya. Pengusaha mengeluh karena produksi mi turun drastis.
Jeffry Sutrisno, pengelola CV Marga Mulya, menjelaskan bahwa penurunan permintaan terjadi sejak pandemi melanda Indonesia. Yakni, pada Maret. ’’Kalau dihitung, penurunan produksi mencapai 50 persen. Sekarang ratarata 500 kilogram per hari,’’ katanya saat ditemui di pabriknya kemarin (24/7).
Meski produksi turun, pria asli Surabaya itu mengaku tetap semangat. Dia berupaya agar pabriknya tetap jalan. ’’Kami menghindari PHK. Diupayakan pekerja tetap beraktivitas,’’ tuturnya. Dia menjelaskan bahwa ada 25 pekerja yang beraktivitas di perusahaannya. Sebagian besar sudah lama bekerja. Bahkan, ada yang sudah bergabung sejak 15 tahun lalu.
Saat terjadi persebaran virus, Jeffry menyebutkan bahwa banyak aturan baru yang diterapkan di perusahaan. Seluruh karyawan dilarang jajan sembarangan. Mereka wajib memakai masker dan pelindung wajah saat masuk pabrik. ’’Selain itu, pekerja diwajibkan minum vitamin,’’ tuturnya.
Pria berusia 58 tahun tersebut sempat mengajak berkeliling melihat tempat usahanya. Ada belasan karyawan yang beraktivitas. Mi kesukaan masyarakat Tionghoa itu diproduksi dengan peralatan tradisional. Mulai pencampuran adonan sampai pemotongan.
Berdasar keterangan Jeffry, CV Marga Mulya berdiri sejak 1948. Produksi misoa di pabrik itu cukup dikenal masyarakat. Pasarnya adalah kota-kota di Indonesia, bahkan sampai Maluku dan Papua.