Buka Pendaftaran Peserta Salat Id Gelombang Kedua
Untuk 2.700 Jamaah di Masjid Al Akbar
SURABAYA, Jawa Pos – Kuota jamaah salat Idul Adha masih banyak. Panitia Masjid Al Akbar akan membuka pendaftaran gelombang kedua. Rencananya, registrasi gelombang kedua ditutup dua hari menjelang hari H. Imbauan khusus jamaah juga diberlakukan. Salah satunya, penerapan protokol penanganan Covid-19.
Registrasi online dibuka sejak dua minggu lalu. Jika sesuai dengan jadwal awal, seharusnya registrasi ditutup Kamis kemarin (23/7). Rencana tersebut urung dilakukan karena masih ada separo dari kuota. ”Kami batasi 5.000 jamaah,” kata Humas Al Akbar Helmy M. Noor kemarin siang (24/7).
ID card juga mulai dibagikan. Panitia membuat dua gelombang. Yakni, kemarin dan hari ini (25/7). Kemarin adalah jadwal pembagian ID card untuk lakilaki. Sementara itu, hari ini khusus bagi perempuan.
Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan terjadinya kerumunan. Sebab, ada ribuan jamaah yang mengantre. Karena itu, kata Helmy, pembagian dilakukan mulai pagi hingga sore. Jamaah juga boleh diwakilkan. Asalkan saat mengambil, yang mewakili membawa identitas sesuai yang diregistrasikan.
Helmy membeberkan, saat ini terdapat sekitar 2.300 jamaah yang sudah mendaftar. Mereka juga sudah diberi jadwal dalam mengambil ID card. ”Pembagian ID card gelombang pertama berakhir besok (hari ini, Red),” terangnya.
Dengan begitu, masih tersedia kuota untuk 2.700 jamaah yang ingin menjalankan salat Id di Al Akbar. Khusus tahap kedua, ID card dibagikan dalam satu hari. Tepatnya sehari menjelang salat. Sebagai antisipasi, rencananya penukaran ID card dilakukan bukan hanya di satu titik.
Upaya tersebut dilakukan untuk antisipasi membeludaknya warga yang mengambil ID card. Helmy menjelaskan, setelah berhasil registrasi, jamaah dibuatkan grup WhatsApp. Tujuannya, memudahkan pelaksanaan salat nanti. ”Untuk grup WhatsApp, kami pisah antara perempuan dan laki-laki,” ucap Helmy.
Di dalam grup tersebut, jamaah akan diberi arahan oleh panitia. Mulai soal lokasi pintu masuk, parkir kendaraan, hingga mengenai protokol penanganan Covid-19. Tak hanya itu, jamaah akan diberikan bimbingan soal ibadah sunah yang dilakukan sebelum salat Id digelar.
Helmy mengimbau, saat hari H nanti, semua jamaah bisa taat akan protokol yang berlaku. Sebab, SOP yang diterapkan akan ketat. Mulai sebelum masuk masjid hingga keluar, ada aturannya. Petugas juga disiapkan mulai di pintu masuk parkiran. Tujuannya pun sama. Yakni, mencegah kerumunan.