Ruang Isolasi MPP Tak Difungsikan
Jumlah Pasien Terus Berkurang
SIDOARJO, Jawa Pos ‒ Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo tidak mengoperasikan lagi Mal Pelayanan Publik (MPP). Gedung yang semula dipakai untuk ruang isolasi pasien Covid-19 itu sementara ditinggalkan. Dari 119 pasien, jumlahnya terus berkurang.
Awalnya, pasien OTG yang menjalani isolasi mencapai 119 orang. Tetapi, jumlahnya terus menyusut. Banyak pasien yang sudah pulang dan dinyatakan sehat. Itu menyusul aturan baru menteri kesehatan yang menyatakan bahwa OTG tanpa gejala dalam sepuluh hari isolasi sudah dianggap sehat.
Mereka tidak perlu lagi melakukan tes swab untuk memastikan sudah negatif
Konfirmasi positif: 2.911
959 207 172 1.573
Covid-19. Padahal, kebijakan sebelumnya mewajibkan seseorang memiliki hasil negatif swab test dua kali sebelum dinyatakan sembuh. Mereka yang positif Covid-19 dan diisolasi bertahan lama di tempat tersebut. Ada yang hampir satu bulan.
’’Sekarang tidak perlu lama di tempat isolasi. Tanpa gejala bisa pulang,’’ ujar Kepala Dinkes Sidoarjo drg Syaf Satriawarman SpPros kemarin (24/7).
PDP: 1.024 74 417 160
ODP: 1.620 30 113
Syaratnya, mereka telah menjalani isolasi minimal sepuluh hari. Jika ada gejala, mereka bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Dengan kebijakan anyar itu, Syaf mengakui ruang isolasi semakin longgar. Bahkan, pemerintah telah berencana menonaktifkan tempat isolasi di MPP mulai 4 Agustus. ”Masih menunggu surat resmi (penonaktifan),” ungkapnya.
Rencana itu masih dirapatkan. Tetapi, besar kemungkinan rencana tersebut terealisasi. Sebab, pasien di sana sudah sepi. Pasien yang masih menjalani isolasi bakal dialihkan ke salah satu hotel di Jalan Diponegoro. Hotel itu berkapasitas 70 orang.
Syaf menyatakan, meski MPP dinonaktifkan, semua peralatan di sana masih terpasang. Kamar isolasi juga tidak dibongkar. Dengan begitu, jika sewaktu-waktu diperlukan dan ada ledakan pasien OTG, MPP dapat kembali difungsikan. ’’Masih ada fasilitasnya. Hanya tidak difungsikan,’’ ucapnya.