PDIP Bentuk Tim Pelototi Calon Wali Kota
− PDIP tak mau bertaruh dalam pemilihan walikota (pilwali) Surabaya. Calon kepala daerah yang diusung nanti harus mengantongi satu syarat mutlak. Yaitu, mampu memenangkan pesta demokrasi. Untuk itu, DPP PDIP merancang sejumlah strategi pemenangan.
Pertama, membentuk tim khusus. Tim itu dibentuk DPP PDIP. Tugasnya satu, memantau dan memastikan elektabilitas serta popularitas calon. Dengan demikian, PDIP tidak salah tunjuk dalam memilih kandidat.
Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan calon kepala daerah. Serangkaian kegiatan dilakukan. Mulai tahapan penjaringan calon, seleksi administratif, hingga dua kali mengadakan survei. Total calon wali kota yang mendaftar lewat PDIP mencapai 18 orang. ”Hasil survei kami sampaikan ke DPP PDIP,” terangnya.
Dari hasil survei tersebut, sejatinya sudah terlihat kandidat yang memiliki basis massa besar. Itu bisa menjadi rujukan partai dalam menurunkan rekomendasi. Namun, DPP PDIP perlu memastikan langsung. Apakah hasil survei tersebut sesuai kondisi di lapangan. ”Sehingga DPP punya tim sendiri yang memantau calon,” jelasnya.
Nah, tim khusus itu bergerak memelototi satu per satu bakal kandidat. Layaknya tim survei, petugas turun langsung. Bertanya kepada pemilih. ”Ibu Mega itu presiden kelima. Jadi punya jaringan luas untuk menilai calon wali kota,” terangnya.
Apa saja yang dipelototi tim khusus tersebut? Pertama, tingkat keterpilihan sang calon. Selain itu, penilaian popularitas figur juga menjadi perhatian. Seberapa tinggi calon dikenal oleh warga. Menurut Untari, popularitas calon sangat dibutuhkan. Figur yang dikenal luas diharapkan semakin memudahkan meraup suara.
Surabaya memang mendapatkan perhatian khusus dari DPP PDIP. Sebab, partai berlambang banteng moncong putih itu sudah berkuasa selama tiga periode. kok