Puncak Pandemi Diprediksi Akhir Juli
Waspada Munculnya Gelombang Kedua
SURABAYA, Jawa Pos - Jumlah pasien positif coronavirus disease (Covid-19) di Jatim yang sembuh terus bertambah signifikan setiap hari. Hingga kemarin malam, totalnya sudah mencapai 13.081 orang atau 62 persen dari total kasus positif.
Jumlah itu hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan pasien yang tengah dirawat, yakni 6.801 orang. Diprediksi, saat inilah masa-masa puncak pandemi Covid-19 di Jatim. Jika tren tersebut stabil, penurunan segera terjadi. Namun, prediksi tersebut bisa saja meleset jika masyarakat abai menerapkan protokol kesehatan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, bisa jadi puncak pandemi bakal segera terlewati. ”Karena itu, saya minta masyarakat tetap waspada agar tidak terjadi gelombang kedua,” katanya kemarin.
Dia menyebutkan, pencapaian upaya pencegahan dan penanganan persebaran Covid-19 di Jatim selama bulan ini sangat positif. Tiap hari, penambahan kasus positif baru terus menurun. Pasien sembuh melonjak drastis. Jumlah pasien yang dirawat juga berkurang. Kini tinggal 33,4 persen. ”Tren recovery rate terus meningkat,’’ ujar dia.
Hanya, puncak pandemi Covid-19 di Jatim bisa jadi meleset. Sebab, ada sejumlah momen yang berpotensi memicu gelombang kedua persebaran virus. Salah satunya adalah Idul Adha.
Pada momen itu, umat Islam merayakan momentum tersebut bersamasama. Dikhawatirkan, disiplin untuk memenuhi standar protokol kesehatan tidak terpenuhi. ”Karena itu, masyarakat harus disiplin menjalankan protokol. Mulai salat Idul Adha hingga penyembelihan dan pendistribusian daging kurban,’’ ungkapnya.
Sementara itu, pakar epidemologi Unair Dr Windhu Purnomo mengapresiasi penambahan pasien sembuh yang cukup tinggi. Saat ini yang menjadi PR adalah bagaimana masyarakat mengalami perubahan perilaku. ”Kedisiplinan masyarakat harus meningkat,’’ ucapnya.
Di awal merebaknya kasus Covid-19, prediksi puncak pandemi memang mengalami beberapa kali perubahan. Prediksi awal terjadi pada Mei. Namun, perkiraan itu meleset. Jumlah kasus positif Covid-19 justru naik.
Sejak pertengahan Juli hingga kini, penurunan tersebut sudah terlihat. Karena itu, diprediksi puncak pandemi bisa terlewati. Namun, Windhu mengingatkan bahwa virus masih ada. ”Masyarakat tidak boleh lengah. Sebab, persebaran virus masih terjadi.”