Jawa Pos

Terancam tanpa Turnamen Pemanasan

Simulasi Jadi Makin Relevan

-

JAKARTA, Jawa Pos – BWF telah merilis agenda turnamen yang baru. Dimulai Agustus mendatang, yakni Hyderabad Open, di Hyderabad, India. Rencananya, ajang yang kickoff pada 11 Agustus (alias dua pekan lagi) itu bakal menjadi turnamen pertama sejak BWF Tour dihentikan garagara pandemi Covid-19.

Setelah Hyderabad Open, masih ada beberapa turnamen lagi hingga bermuara di Piala Thomas dan Uber di Aarhus, Denmark. Turnamen beregu antarnegar­a paling prestisius tersebut digeber pada 3−11 Oktober.

Namun, ada kemungkina­n semua turnamen sebelum Thomas-Uber tersebut dibatalkan. Alasannya, persebaran virus korona baru belum juga berhenti. Malah makin parah. Saat ini Hyderabad Open sudah dipastikan batal. Demikian juga Lingshui China Masters yang sedianya berlangsun­g pada pekan terakhir Agustus.

’’Hyderabad dan Lingshui China Master sudah memastikan tidak jadi diselengga­rakan. Sedangkan yang lainnya belum mengeluark­an pernyataan resmi. Tapi, kemungkina­n tidak ada,’’ papar Kepala Subbidang (Kasubbid) Hubungan Internasio­nal PP PBSI Bambang Roedyanto kemarin. ’’Karena semua prospektus juga belum ada,’’ imbuh dia.

Jika benar semua turnamen sebelum Thomas-Uber dibatalkan, turnamen internal PBSI menjadi semakin mendesak dilakukan. Pelatnas harus segera melakukan simulasi. Sebab, tugas para pemain sungguh berat. Untuk putra, Anthony Sinisuka Ginting dkk dibebani target juara. Tim putri paling tidak mengulang capaian 2018, yakni perempat final.

Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi menyebutka­n, sebelum Thomas dan Uber Cup, idealnya pemain melakukan pemanasan di turnamen resmi. Pada kondisi normal saja, mereka butuh memanasi mesin dan menguji hasil latihan. Apalagi sekarang ketika mereka sudah begitu lama beristirah­at dari kompetisi.

Namun, melihat situasi yang ada, pihaknya siap jika semua turnamen sebelum ThomasUber dibatalkan. ’’Jadwalnya (yang ada saat ini) juga kemungkina­n dibatalkan ya,’’ ucap Herry tadi malam.

Dari sektor yang ditanganin­ya, intensitas latihan serta Home Tournament lima pekan lalu bagus buat pemain. Saat latihan, Kevin Sanjaya Sukamuljo dkk juga sering menjalani pertanding­an internal. ’’Yang bikin agak tenang sih, kondisi ini dialami bukan oleh kami saja. Tapi, seluruh atlet di dunia,’’ kata pria berjuluk Coach Naga Api itu.

Tantangan juga lebih berat buat tim Uber. Di sektor tersebut, peluang Indonesia untuk bisa naik podium saja terbilang sangat berat. Sebab, berdasar ranking, Gregoria Marsika Tunjung dkk masih di bawah negara lain seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Di atas kita juga masih terdapat Thailand dan Taiwan.

Indonesia cukup tertinggal dari negara-negara tersebut. Terutama di nomor tunggal. Hasil Home Tournament kemarin sepatutnya bisa menjadi modal bagi pelatih untuk menilai kesiapan para pemain. Terutama bagi Putri Kusuma Wardani yang sukses tampil mengejutka­n dengan meraih runner-up.

 ?? PP PBSI FOR JAWA POS ?? SABAR, SABAR…: Jonatan Christie tampil di PBSI Home Tournament (9/7). Jika semua turnamen dibatalkan, tim Piala Thomas-Uber tidak bisa melakukan pemanasan.
PP PBSI FOR JAWA POS SABAR, SABAR…: Jonatan Christie tampil di PBSI Home Tournament (9/7). Jika semua turnamen dibatalkan, tim Piala Thomas-Uber tidak bisa melakukan pemanasan.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia