Jawa Pos

Kail Simpati dengan Tampung Keluhan

-

SURABAYA, Jawa Pos − Sudah lebih dari tiga bulan Oemo Santoso harus bersabar. Menunggu bantuan dari pemkot turun di RW 4, Kelurahan Kapas Madya Baru, Tambaksari. Sayangnya, janji itu hingga kini belum terealisas­i.

Keresahan tersebut disampaika­n Santoso saat bertemu calon wali kota Machfud Arifin kemarin (28/7). Ketua RW 4 itu menjelaska­n, sejak virus korona merebak, pihaknya meminta pemkot segera turun. Memberikan bantuan kepada warga. Bantuan yang diminta tidaklah sulit. Pemkot diminta menyediaka­n alat penyemprot disinfekta­n untuk membunuh virus korona. ”Sehingga warga tidak khawatir ketika beraktivit­as,” ucapnya.

Permintaan lain adalah penyediaan tempat cuci tangan. Rajin mencuci tangan merupakan langkah preventif memutus mata rantai persebaran korona. ”Namun belum turun juga,” ucapnya.

Bukan hanya persoalan virus korona. Kader jumantik di Kapas Madya Baru berharap pemkot turun tangan untuk mengatasi ancaman demam berdarah. Santoso mengatakan, pihaknya membutuhka­n alat penyemprot dan obat. Lama ditunggu, bantuan dari pemkot tak juga turun. Warga dibuat resah. Berkali-kali Santoso bertanya pada kecamatan. Namun, tidak ada kepastian.

Pria 70 tahun itu mengatakan, warga berharap bantuan segera turun. Pasalnya, untuk memenuhi keperluan tersebut, dibutuhkan biaya besar. Warga tidak mampu mencukupi. ”Kami tidak sanggup,” ucapnya.

Keluhan warga tersebut direspons Machfud. Mantan Kapolda Jatim itu berjanji segera memberikan bantuan. ”Hari ini juga saya kirim bantuan,” tegasnya. Sejumlah bantuan disiapkan. Mulai alat penyemprot, obat pembunuh nyamuk, hingga tempat mencuci tangan. Menurut dia, saat ini warga tengah dirundung kesulitan. ”Harus segera dibantu,” paparnya.

Tidak hanya itu, dia juga mendapatka­n keluhan lain. Misalnya, terkait saluran air. Ketika hujan deras, air tidak dapat mengalir. Setelah dicek, tempat pembuangan tersebut butuh pembenahan. Menurut dia, pembanguna­n Kota Surabaya selama ini hanya berfokus di tengah kota. Daerah pinggiran belum tersentuh. ”Surabaya itu luas. Jadi, seluruhnya harus dibangun,” jelasnya.

Persoalan sosial pun menjadi perhatian. Machfud mengatakan, di Kapas Madya Baru, warga membutuhka­n bantuan untuk penanganan virus korona. Misalnya, vitamin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia