Jawa Pos

Banyak Pengunjung Kafe Hiraukan Aturan

-

SURABAYA, Jawa Pos - Razia di warung dan pasar terus digiatkan anggota kepolisian. Apalagi, sejak diberlakuk­an jam malam di Surabaya. Pengawasan warung kopi (warkop), kafe, dan sejenisnya secara serempak mulai dilakukan. Polisi menyisir area-area yang rawan kerumunan dan langsung membubarka­n kerumunan tersebut jika tidak menaati aturan yang diberlakuk­an.

Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Kristiyan Beorbel Martino menerangka­n, pihaknya bergerak secara beriringan menyusuri warung dan kafe di wilayahnya. ”Kami mulai area Kutisari terus menuju Kendangsar­i hingga area lainnya,” ujar perwira dengan satu melati di pundak itu. Dia memimpin langsung operasi tersebut.

Selama dua hari razia, Minggu malam (26/7) dan Senin malam (27/7), masih banyak yang belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta menaati aturan new normal. ”Seminggu ke depan, kami akan sasar lagi warung-warung. Khususnya pemuda,” ucapnya.

Kristiyan melihat, sejauh ini kesadaran masyarakat mulai kendur seiring berakhirny­a PSBB jilid III. Banyak di antara pengunjung warung atau kafe yang tidak mengenakan masker. Mereka juga tidak menjaga jarak saat nongkrong. ”Pokoknya seperti tak terjadi apa-apa. Padahal, kasus Covid-19 di Surabaya tinggi,” ujarnya.

Di bagian lain, Kapolsek Gubeng Kompol Naufil Hartono menambahka­n, pengawasan di wilayah Kelurahan Kertajaya dan Gubeng paling ketat. Sebab, banyak anak muda yang nongkrong hingga di atas pukul 22.00 WIB. Banyak pula pedagang yang buka di atas jam malam. ”Ini sudah mulai kendur. Kami harus ingatkan lagi,” tuturnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia