Tetap Gelar Salat Id, tapi Jamaah Dibatasi
Kebijakan Masjid Ampel Menjelang Idul Adha
SURABAYA, Jawa Pos – Pengelola masjid di kawasan Surabaya Utara menerapkan kebijakan berbeda terkait dengan pelaksanaan Salat Idul Adha. Ada yang tetap melaksanakan. Ada pula yang memilih meniadakan. Mereka memiliki pertimbangan masing-masing.
Salat Idul Adha dipastikan digelar di Masjid Agung Sunan Ampel. Takmir rumah ibadah bersejarah tersebut memutuskan tetap menggelar salat Idul Adha dengan pertimbangan banyak hal. Salah satunya, antusiasme masyarakat dan permintaan para jamaah. Pengelola masjid dan makam Sunan Ampel KH Zeid Muhammad Yusuf menjelaskan bahwa persiapan untuk menggelar salat sudah dilakukan. Termasuk membentuk panitia.
’’Yang pasti tidak sama dengan salat tahun-tahun sebelumnya. Ada protokol yang wajib dipatuhi jamaah,’’ kata Gus Zeid, sapaan akrab Zeid Muhammad. Menurut dia, jamaah tidak hanya diwajibkan memakai masker. Jumlah mereka juga akan dibatasi. Physical distancing diterapkan untuk mencegah penularan Covid-19.
’’Soal jumlahnya menyusul. Yang pasti, ada pembatasan jamaah,’’ tuturnya. Dia menambahkan bahwa salat dibuka untuk masyarakat di sekitar masjid. Belum ada izin untuk jamaah dari luar daerah.
Ketua RW 3, Kelurahan Ampel, Umar Al Askhabari mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan salat Idul Adha. Salah satunya, upaya jaga jarak antarjamaah. ’’Masyarakat akan berkoordinasi untuk mengingatkan pengunjung masjid,” ucapnya.
Dia mendukung pembatasan warga luar daerah. Langkah tersebut penting untuk mencegah persebaran virus. ’’Warga luar daerah sulit dikontrol. Jadi, kami akan mendorong pengelola masjid agar salat diikuti warga sekitar saja,’’ ujarnya.
Berbeda dengan Masjid Agung Sunan Ampel, pengelola Masjid Al Irsyad Surabaya memiliki kebijakan berbeda. Tidak ada salat Idul Adha di salah satu masjid terbesar di utara tersebut tahun ini. Salah satu pertimbangannya, masih tingginya persebaran Covid-19.
Ketua Takmir Masjid Al Irsyad Surabaya Isa Saleh menyatakan bahwa peniadaan salat Idul Adha sudah melalui rapat. Pertimbangan utamanya, kondisi Surabaya yang masih zona merah. ’’Kami tak ingin ada persebaran Covid-19 di masjid,’’ katanya.
Selain salat, lanjut dia, pengelola masjid tidak menyembelih hewan kurban tahun ini. Mereka tetap menerima hewan kurban. Namun, sumbangan akan diserahkan ke yayasan amal. Dari informasi, jumlah jamaah di Masjid Al Irsyad Surabaya selalu penuh setiap tahun. Jumlahnya lebih dari 500 orang. Mereka berasal dari warga Kecamatan Semampir dan sekitarnya.