Lomba Renang Pakai PDL dan Senjata
SURABAYA, Jawa Pos –Wajah Pratu Doni Kurniawan merah. Napasnya ngos-ngosan. Namun tetap kuat. Bibirnya sesekali tersenyum. Apalagi saat mendapat ucapan selamat. Sebab, dia menjadi perenang tercepat dalam event lomba renang militer di sesi yang diikuti. ”Saya deg-degan agak grogi,” ucapnya kemarin pagi (28/7).
Bukan hanya kekuatan fisik. Mereka juga dituntut tenang dan memiliki strategi jitu. Sebab, saat lomba, para peserta mengenakan pakaian dinas lapangan (PDL) lengkap. Plus membawa senjata SS 1. Dengan demikian, total berat yang dibawa sekitar 5 kilogram.
Dengan jarak 50 meter, konsentrasi pasukan menjadi ujian yang paling berat. Ditambah lagi rintangan di kolam. Termasuk, keriuhan penonton yang membuat pasukan berdebar. ”Ini rangkaian lomba pembinaan satuan (binsat) di Brigif 2 Marinir,” kata Komandan Brigif 2 Marinir Kolonel (Mar) Rudi Harto Marpaung.
Ada tiga jenis lomba. Olahraga militer, umum, dan materi profesi Korps Marinir.
Yang paling menantang adalah olahraga militer. Perlombaan dibuat untuk latihan sebelum perang. Salah satunya, renang militer 50 meter yang berlangsung kemarin.
Terdapat tiga batalyon yang menjadi peserta. Total, ada 120 peserta. Mereka berebut mendapat waktu tercepat. Namun, yang utama adalah harus sampai di finis. ”Semuanya sudah bagus, performa pasukan sudah terukur,” kata Rudi di Kolam Renang Kodikmar Gunungsari kemarin.
Dia menuturkan, dari semua peserta, waktu tercepat adalah 38 detik. Meski begitu, kemampuan fisik harus lebih ditingkatkan. Termasuk, soal mental dan ketenangan. Sebab, lomba tersebut adalah latihan persiapan sebelum menuju medan perang. Dengan begitu, saat ada penugasan, semua pasukan sudah siap.
Adanya lomba tersebut juga bertujuan untuk menjaring atlet yang profesional. Sebab, pada Oktober, akan ada lomba binsat antar-Korps Marinir. Artinya, pasukan dari Brigif 2 akan berkompetisi dengan pasukan Marinir seluruh Indonesia.