Dua PNS Positif Meninggal
Tetap WFO dengan Sistem Sif
PASURUAN, Jawa Pos – Tempat kerja atau perkantoran menjadi sumber persebaran virus korona yang semakin mengkhawatirkan. Semakin banyak pegawai di lingkungan perkantoran yang dinyatakan positif Covid-19. Bahkan, di lingkungan Pemkab Pasuruan, dua PNS meninggal setelah dipastikan positif Covid-19.
Pemkab Pasuruan pun langsung menggelar rapid test masal. Tes cepat masal dilangsungkan di dinas pariwisata dan kebudayaan (disparbud) dan perkantoran Pemkab Pasuruan di Jalan Hayam Wuruk, Kota Pasuruan. Sebab, dua PNS yang meninggal itu berkantor di disparbud dan perkantoran Jalan Hayam Wuruk. Keduanya laki-laki. Yang pertama adalah staf di disparbud berusia 42 tahun. Satunya merupakan staf di bagian umum berusia 51 tahun dan bertugas di front office perkantoran Pemkab Pasuruan.
Staf di disparbud meninggal pada Kamis (23/7) setelah dirawat di rumah sakit sejak Minggu (19/7). Yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit bawaan diabetes melitus dan dipastikan positif Covid-19. Sementara itu, staf bagian umum yang meninggal juga memiliki bawaan penyakit diabetes melitus. Dia dirawat intensif di rumah sakit sejak Minggu (26/7) dan meninggal pada Senin malam (27/7).
Setelah seorang pegawainya meninggal karena positif Covid19, rapid test masal digelar untuk seluruh staf disparbud pada Jumat (24/7). Hasilnya, sembilan staf dinyatakan reaktif. Mereka pun langsung isolasi mandiri di rumah masing-masing. ’’Untuk yang reaktif rapid test, langsung isolasi mandiri. Untuk staf disparbud lain yang nonreaktif, tetap bekerja seperti biasa. Namun, tetap dengan persentase 50 persen sesuai aturan WFH,’’ papar Sekretaris Disparbud Kabupaten Pasuruan Gunawan Wicaksono.
Sementara itu, uji cepat masal juga dilangsungkan di perkantoran Pemkab Pasuruan, Jalan Hayam Wuruk, Senin (27/7). Semua staf yang diperkirakan bersinggungan dengan staf yang meninggal mengikuti rapid test. Hasilnya, sembilan staf nonreaktif.
Di sisi lain, staf bagian umum dan di pendapa ikut rapid test pada Selasa (28/7). Tercatat ada 140 ASN yang mengikuti rapid test. Mereka terdiri atas staf bagian umum. Juga, ASN yang berkegiatan di pendapa dan melakukan kontak dengan front office di Pemkab Pasuruan.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Misbah Zunib menjelaskan, rapid test masal yang dilangsungkan di pendapa pada Selasa (28/7) diikuti seluruh staf. Mulai staf satpol PP, patwal, dishub, sampai barisan militer. Dari hasil rapid test, semua pejabat di perkantoran Hayam Wuruk dinyatakan nonreaktif. Staf lainnya akan diketahui secara bertahap. Sebab, rapid test juga dilakukan bertahap.
Meski demikian, Pemkab Pasuruan belum memberlakukan lockdown di perkantoran Jalan Hayam Wuruk. Staf nonreaktif masuk seperti biasa, tetapi tetap diberlakukan WFH 50 persen atau masuk bergiliran. Staf yang masuk, menurut dia, harus selalu memakai masker dan ketat memberlakukan protokol kesehatan. ’’Ini agar pelayanan ke masyarakat tetap bisa dilakukan. Namun, tetap dengan kehati-hatian,’’ paparnya.