Menyanyi Bersama 25 EO
Ajang Perkenalan Sekaligus Hibur Masyarakat
SURABAYA, Jawa Pos – ”Heal the world... Make it a better place.” Penggalan lagu Heal the World milik Michael Jackson itu dinyanyikan sejumlah orang dalam sebuah video. Penyanyinya adalah pemilik 25 event organizer (EO) se-Surabaya. Mulai EO wedding, EO corporated, dan EO birthday party. Mereka membuatnya untuk bersilaturahmi sekaligus menghibur masyarakat di dunia maya.
Video itu berupa kumpulan rekaman saat para pemilik EO tersebut bernyanyi secara solo dengan diiringi musik dari Roy Tjandra Orchestra. Satu per satu pemilik EO muncul secara visual dan audio dalam video berdurasi sembilan menit itu. Mereka kompak menggunakan busana hitam dengan dipadukan dengan jeans. ”Rekaman diambil pada studio yang sama. Namun, tiap orang mendapat jadwal rekaman yang berbeda,” ujar produser sekaligus penggagas ide video Stephen Sajogo.
Ada yang rekamannya muncul sendiri pada satu kalimat lirik lagu. Ada juga yang bertiga, berempat, sampai berdua puluh lima. Meski disatukan dari rekaman tunggal, video tersebut terlihat menghasilkan harmoni yang apik. Menurut Stephen, itu adalah jerih payah saat proses editing. Sebab, sebagian besar pemilik EO tersebut tidak terbiasa menyanyi.
”Sebenarnya hanya tiga orang yang suaranya benar-benar bagus. Tapi, kami berusaha semaksimal mungkin untuk menyatukan bagian yang terbaik dari tiap nyanyian,” tutur pemilik Sayogo Incorporated tersebut.
Ide itu digagas Stephen satu setengah bulan lalu. Dia merasa sangat rindu dengan pekerjaan sehari-harinya yang merupakan pimpinan sebuah EO.
Sebab, banyak pekerjaan dunia
EO yang tertunda dan batal saat pandemi. Kemudian, dia berpikir cara untuk mencari kesibukan dengan tetap bisa menghibur masyarakat. Yakni, bernyanyi dan mengunggahnya lewat media sosial.
Stephen lantas mengajak 25 pemilik EO se-Surabaya untuk bernyanyi bersama. ”Di sini saya akhirnya juga punya banyak kenalan baru. Karena sebelumnya hanya kenal sekitar lima EO,” imbuhnya. Gagasan tersebut langsung disetujui 25 pemilik EO. Mereka bernyanyi dalam satu studio yang sama dengan menerapkan protokol kesehatan. Perekaman visual dibantu Moire Photo & Video.
Perekaman dilakukan secara physical distancing dengan penjadwalan tiap satu setengah jam. Yang diambil dalam waktu empat hari berturutturut. Begitu pula peralatan rekaman yang serbahigienis dengan disemprot disinfektan secara berkala. ”Karena kami ingin hasil maksimal dengan menjaga kenyamanan. Jadi, semua peralatan rekaman juga baru,” paparnya. Stephen menyatakan bahwa video tersebut mengandung banyak makna dan harapan. Di antaranya, ajang silaturahmi antar pemilik EO. Menurut dia, ke depan akan banyak koordinasi mengenai penerapan protokol kesehatan. Lantas, video tersebut juga berfungsi untuk hiburan diri sendiri dan masyarakat. ”Karena kami sangat rindu bekerja dan bertemu banyak orang. Daripada kami stres dan sakit hanya karena tidak ada job. Inilah solusinya,” pungkasnya.
Di tengah-tengah video terdapat tampilan dokumentasi kegiatan EO tersebut. Lantas, diakhiri dengan visualisasi tanda tangan masing-masing pemilik EO. Yang di tengahnya terdapat tulisan ”25 Organizers, 1 Hope to Heal the World with Confetti”. Lantas, video tersebut diunggah di media sosial Instagram dan YouTube Sayogo Incorporated. Setiap EO yang berpartisipasi juga mengunggahnya mulai Jumat (24/7).