Posko Pengaduan Terima 14 Laporan
Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswa
SURABAYA, Jawa Pos – Korban dugaan pelecehan seksual oleh GL bergiliran melapor ke posko pengaduan BEM Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair. Hingga kemarin (31/7), tercatat sudah ada 14 orang yang mengadu. Mereka berasal dari sejumlah kota. Bahkan luar Pulau Jawa.
Narahubung posko pengaduan Nabila Aliefia menuturkan, belasan korban itu tidak hanya berasal dari Kota Pahlawan. Menurut catatannya, ada juga yang tinggal di Semarang, Garut, dan Banjarmasin. ”Kaget juga secara pribadi,” katanya.
Dia tidak menyangka korban dugaan pelecehan seksual itu berasal dari sejumlah tempat. Nabila awalnya berpikir yang menjadi korban hanya tinggal di Surabaya. Menurut dia, korban yang mengadu sudah mendapat tindak lanjut. Mereka diberi ruang untuk menjelaskan kronologi dugaan pelecehaan seksual yang dilakukan GL. ”Ada grup WhatsApp untuk menampung cerita para korban,” ungkapnya. Di dalam grup itu juga terdapat salah satu dosen yang diberi mandat oleh fakultas sebagai pendamping.
Nabila mengatakan, korban yang mengadu sebenarnya lebih dari 14 orang. Hanya, sebagian enggan dimasukkan grup. Faktornya beragam. Mulai malu, trauma, sampai belum merasa menjadi korban secara langsung. ”Mereka cuma menceritakan pengalamannya. Belum mau dimasukkan grup,” tuturnya.
Dia memprediksi angka korban dugaan pelecehan itu bertambah. Sebab, memang tidak mudah bagi korban untuk berani bersuara. ”Demi kebaikan bersama, kami harap bisa melapor,” pintanya.
Kanit PPA Polrestabes Surabaya Iptu Fauzi Pratama mengaku tidak heran dengan banyaknya korban yang mengadu. Sebab, menurut pengamatannya, terduga pelaku memang beraksi sejak lama.
GL, kata dia, menjadikan mahasiswa baru sebagai calon korban. Mahasiswa FIB Unair tersebut mengajak mereka kenalan lewat media sosial (medsos). ”Dari medsos, kemudian minta nomor telepon,” jelasnya.
Lulusan Akpol 2015 itu menambahkan, terduga pelaku tidak hanya menjadikan mahasiswa baru sebagai incaran. GL juga mencari pelajar yang mau kuliah. ”Mohon waktu untuk pendalaman,” ungkapnya.
Fauzi mengatakan, perkara tersebut mendapat atensi dari banyak pihak. Unit yang dipimpinnya akan berupaya maksimal untuk menemukan keberadaan GL. ”Kami sudah ke kampus yang bersangkutan (GL) untuk menggali informasi,” tuturnya.
Sebagaimana diberitakan, dugaan pelecehan seksual yang diduga dilakukan GL viral di media sosial (medsos) beberapa hari terakhir. Kasus itu menarik banyak perhatian karena korbannya tidak sedikit. Beberapa figur publik sampai ikut menyuarakan kegeramannya. Di antaranya, komika Ernest Prakasa dan selebgram Karin Novilda atau yang akrab disapa Awkarin.
GL dalam aksinya meminta korban untuk mengikat diri. Mayoritas dengan kain jarik. Bungkusan manusia itu dijadikan fantasi seksual. GL merasa terangsang ketika melihatnya. Korban menuruti permintaan itu karena takut dengan GL yang dianggap lebih dewasa atau senior.