Campurkan Lumpur dan Lidah Buaya untuk Bikin Sabun
Banyak Dipesan Dokter Hewan untuk Bersuci
SURABAYA, Jawa Pos – Siang itu, setelah mengerjakan tugas sekolah yang dikumpulkan secara daring, Sarlita Zahra membuat sabun dari lidah buaya. Siswa kelas V SDN Pakis III Surabaya itu mencampur adonan daging lidah buaya yang lendirnya sudah dibersihkan. Adonan tersebut dimasukkan bersama sejumput tanah yang sudah dihaluskan menjadi butiran pasir. Adonan itu lantas diblender, dituangkan ke loyang, lalu ditambahkan pewangi kosmetik.
”Ini pewangi khusus, jadi enggak bikin jerawatan,” katanya sambil mengadukaduk adonan itu. Aktivitas untuk membuat sabun Aloe vera tersebut dilakukan anak kelahiran 3 Desember 2009 itu hampir setiap hari, sejak Februari lalu. Bedanya, kali ini Sarlita menambahkan campuran tanah yang diambil dari lokasi semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo.
Tanah beku bekas semburan lumpur itu mengandung zat bethonik, kaolin, dan granit. Dalam penelitian akademis, kandungan tersebut terbukti mampu membasmi bakteri E. coli, stafilokokus, dan streptokokus. Bakteri-bakteri tersebut biasanya terdapat pada feses dan tubuh hewan. Nah, sabun Aloe
vera yang mengandung tanah lumpur itu diyakini bisa menjadi solusi praktis bagi para dokter hewan untuk membersihkan diri setelah menyentuh dan memeriksa hewan.
Ide itu tercetus dari ayah Sarlita, drh Era Hari Mudji. ”Kolega saya banyak yang berthaharah (bersuci) dengan tanah setelah memegang hewan supaya tidak najis. Kalau menggunakan sabun ini, lebih mudah,” ujarnya.
Sejak Februari, Sarlita telah memproduksi 2.150 batang sabun lidah buaya yang diberi label Salovera. Varian itu rencananya diluncurkan pekan depan. Sudah ada beberapa klinik hewan di Surabaya yang memesan produk Sarlita tersebut.