Adaptasi Kebiasaan Baru, Kunjungan ke Dokter Hewan Meningkat
SURABAYA, Jawa Pos ‒ Pemilik hewan eksotis sudah tidak takut lagi pergi ke dokter hewan. Sebelumnya, pada awal masa pandemi, kunjungan klien ke dokter hewan sempat menurun. Sebab, para klien tersebut membatasi interaksinya, baik dengan dokter maupun hewanhewan di klinik.
Setelah era adaptasi kebiasaan baru, kunjungan ke dokter hewan semakin banyak. Drh Dian Ayu Kartika Sari dari DRD Veterinary Animals Clinic mengatakan bahwa pada masa awal pandemi pemeriksaan hewan eksotis di kliniknya menurun 25 persen. Kemudian, setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak lagi diberlakukan, kunjungan ke kliniknya kembali normal.
Semakin lama kunjungan ke klinik semakin meningkat hingga kini naik 25 persen dibanding saat sebelum masa pandemi. ’’Kliensudahmengertibagaimana menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Jadi, tidak takut lagi,’’ katanya kemarin (29/7). Bahkan, Dian menambah jam operasionalnya dan merekrut dokter hewan tambahan karena permintaan klien meningkat.
Dia menilai para klien masih mempunyai kepedulian untuk merawat hewan-hewan reptil kesayangannya. Pandemi tidak lantas membuat para pencinta reptil melupakan pemeriksaan hewan peliharaannya. Mulai ular, kura-kura, gecko, dan lainlain. Apalagi, banyak di antara hewan reptil itu yang dibeli dengan harga mahal.
’’Klien kan sudah keluar uang jutaan hingga miliaran rupiah untuk membeli reptil itu. Masak kemudian tidak dirawat garagara pandemi, kan sayang,’’ ujar Dian. Dia mencontohkan, kliennya pemilik kura-kura darat tetap rutin memeriksakan kura-kuranya ke klinik.
Menurut Dian, memang ada kondisi di mana reptil bisa dianalisis hanya dengan konsultasi secara online. Namun, untuk beberapa kasus tertentu, reptil tetap perlu dibawa ke dokter. Misalnya, ketika kurakura tidak mau makan tiga hari hingga seminggu.
Untuk ular, Dian menyarankan klien tetap datang ke dokter hewan. Sebab, wajah ular tidak menunjukkan ekspresi. Jadi, pendeteksian penyakit akan lebih mudah dilakukan jika diperiksa langsung oleh dokter. Berbeda dengan kura-kura yang raut wajahnya masih bisa menunjukkan ekspresi. Misalnya, mata berair.