Suramadu Padat, Stasiun Lengang
SURABAYA, Jawa Pos − Libur Lebaran Idul Adha telah usai. Masyarakat pun mulai kembali ke Surabaya. Peningkatan volume kendaraan terjadi di beberapa titik. Salah satunya di Jembatan Suramadu menuju Surabaya.
Dari pantauan Jawa Pos, peningkatan volume kendaraan arus balik dari Madura ke Surabaya mulai terjadi kemarin sore (2/8). Yaitu, sekitar pukul 16.00. Kepadatan didominasi kendaraan roda dua. Dalam waktu satu menit, sebanyak 73 sepeda motor masuk ke Surabaya. Kendaraan roda empat sekitar separonya.
Para pemudik memilih balik ke Surabaya pada sore untuk menghindari terik matahari. Solihun misalnya. Menggunakan sepeda motor bersama istri dan anaknya, pria berusia 36 tahun itu kembali ke Surabaya. Solihun pulang dari kampung halamannya di Kabupaten Sampang pukul 14.30
”Sengaja berangkat sore biar nggak panas. Lagi pula Sampang ke Surabaya hanya memakan waktu sekitar dua jam,” ujar warga yang tinggal di Jalan Kedung Mangu, Kenjeran, itu kemarin.
Kasatlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Sigit Indra mengatakan, pada sore, volume kendaraan yang masuk ke Surabaya dari Jembatan Suramadu mulai meningkat. Hanya, masih kategori sedang. Satu jam kemudian, ada 4.380 kendaraan yang masuk ke Surabaya. Atau naik hampir 100 persen dari hari normal.
”Peningkatan kendaraan mulai terlihat. Tetapi, tidak sampai terjadi kemacetan. Diprediksi, puncak arus balik terjadi pada malam. Di atas pukul 19.00,” kata Sigit di Pos Polisi Suramadu kemarin.
Meski kemacetan belum terjadi, 30personelgabunganditerjunkan. Antaralain,personelPolsekKenjeran serta Lantas dan Sabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Mereka bertugas di beberapa titik. Antara lain,pintumasukJembatanSuramadu, arahkeMadura,ataupunsebaliknya. Juga di terowongan Jembatan SuramadudanU-turnyangberada di sepanjang Jalan M. Noer.
Sementaraitu,jumlahpenumpang diStasiunSurabayaGubengmengalami penurunanbiladibandingkandengan satuatauduaharisebelumIdulAdha yang mencapai lebih dari 5 ribu penumpang.”Kemarinsianghanya mencapai1.018penumpang.Paling banyak didominasi dari Ketapang (Banyuwangi),Gambir(Jakarta),dan Lempuyangan(Jogjakarta),”ungkap Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto.
Suprapto memprediksi, hingga kemarin malam angkanya mencapai 2 ribuan.
”Tidak seperti moda transportasi lain. Adanya surat rapid test untuk KA jauh dan menengah membuat penumpang yang naik dan turun di Stasiun Gubeng terbatas,” jelasnya. Hanya KA lokal dengan tujuan Jatim yang tidak butuh surat itu.
”Untuk penumpang KA jarak jauh dan menengah, wajib memiliki surat keterangan tes PCR dan rapid test yang menerangkan nonreaktif. Masa berlakunya 14 hari,” tutur dia.