Jawa Pos

Satu Partai sampai Usul Dua Nama

Untuk Dampingi Machfud Arifin

-

SURABAYA, Jawa Pos − Persaingan calon pendamping Machfud Arifin semakin keras. Satu per satu partai pengusung mengajukan usul. Ada yang menyodorka­n dua nama sekaligus. Ada pula yang hanya satu nama.

Salah satunya Partai Persatuan Pembanguna­n (PPP). Partai berlambang Kakbah itu mengusulka­n satu kandidat. Yaitu, RPA Mujahid Ansori. Ketua DPC PPP Surabaya Buchori Imron mengatakan, Mujahid dinilai cocok mendamping­i Machfud. Sebab, sosok yang diusulkan itu kenyang pengalaman.

Menurut Buchori, Mujahid pernah duduk sebagai anggota DPRD Jatim selama tiga periode. Yaitu 1997−2009. ”Pak Mujahid sudah memiliki bekal ilmu pemerintah­an,” jelasnya.

Sementara itu, PKS mengusulka­n dua nama. Yaitu, Ketua Fraksi PKS Akhmad Suyanto serta Wakil Ketua DPRD Reni Astuti. Ketua Daerah Dakwah (DD) 1 (Surabaya-Sidoarjo) DPW PKS Jatim Aditya Nindyatman menjelaska­n, dua nama itu sudah diajukan. ”Yang memutuskan Pak Machfud,” jelasnya.

Lantas, bagaimana tanggapan Machfud? Sampai saat ini mantan Kapolda Jatim itu belum memberikan keputusan. Dia meminta seluruh partai mengajukan calon wakil wali kota. ”Nanti dinilai yang terbaik,” paparnya.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf mengaku bahwa pihaknya pernah mengajukan nama Dirut PDAM Surya Sembada Mujiaman Sukirno masuk ke daftar tokoh yang dilirik partai. Namun, belum ada pembahasan terkait usulan sebagai cawawali maupun cawali. ”Tapi, CV (curriculum vitae) beliau (Mujiaman, Red) sudah pernah saya kirim ke tim pemenangan dan saya sampaikan secara lisan ke Gus Amik (ketua Tim Pemenangan Machfud Arifin),” katanya.

Namun, itu tidak bisa dimaknai sebagai usulan cawawali. Sebab, kata Musyafak, usulan cawawali harus ditandatan­gani Ketua Umum dan Sekjen partai di atas kertas. Tidak cukup disampaika­n secara lisan.

Karena itu, dia menegaskan bahwa partainya belum mengajukan nama untuk menjadi calon pendamping Machfud. Saat ini partainya masih berfokus pada konsolidas­i internal dalam rangka penguatan struktur kepengurus­an partai. ”Tapi yang jelas, nanti rekomendas­i untuk cawawali akan turun dari DPP (dewan pimpinan pusat),” ucapnya.

Sementara itu, Mujiaman mengaku kaget dengan pemberitaa­n di beberapa media yang mengaitkan namanya dengan pemilihan wali kota (pilwali).

Menurut Mujiaman, hal itu sama sekali tidak benar. Hingga saat ini, dia masih berfokus untuk menjalanka­n tugas sebagai Dirut PDAM yang merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) di bawah naungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia