Optimistis Kembali ke Zona Hijau
Masa Darurat Berakhir 11 Agustus
BANGKALAN, Jawa Pos – Jumlah warga Bangkalan yang terpapar coronavirus disease 2019 (Covid-19) menurun. Terbukti, jumlah pasien yang dites swab di RSUD Syamrabu semakin sedikit. Kondisi tersebut memungkinkan Kota Salak kembali menjadi zona hijau.
Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan Nunuk Kristiani mengungkapkan, belakangan ini jumlah pasien yang diperiksa melalui swab PCR menurun. Setiap hari hanya dua orang yang diperiksa. Bahkan, terkadang zero pasien. Hal itu menunjukkan bahwa
Bangkalan semakin dekat menuju zona hijau. ”Kalau sebelumnya, bisa 10 pasien yang diswab,” ujarnya kemarin (2/8).
Menurut Nunuk, menurunnya pasien yang di-swab merupakan kabar baik. Sebab, Bangkalan berpotensi besar bebas dari virus korona. Terlebih, angka kematian pasien juga menurun, tidak sebanyak pada awal-awal Juni lalu. ”Optimistis sekali menuju zona hijau kalau melihat kondisi Covid-19 di Bangkalan,” tuturnya.
Nunuk menyampaikan, pernah dalam sepekan, tidak ada pasien Covid-19 yang meninggal. Sebaliknya, pada periode yang sama, banyak pasien yang dinyatakan sembuh. ”Intinya, sekarang warga yang terinfeksi mulai melamban,” ungkapnya.
Alat swab polymerase chain reaction (PCR) yang dimiliki RSUD Syamrabu kini lebih banyak digunakan untuk pasien swab evaluasi. Sebab, pemeriksaan swab pasien yang baru terpapar kian sedikit. Karena itu, pihaknya sangat optimistis Bangkalan tidak akan lagi menyandang zona oranye, tetapi langsung zona hijau.
Nunuk mengimbau agar masyarakat tidak takut datang ke rumah sakit. Jika mempunyai gejala yang mengarah ke Covid-19, masyarakat harus segera berobat agar virus itu bisadiketahuidancepatdiatasi.”Di rumahsakitpasienumumdanpasien Covid-19jugadipisah,”katanya.Ketika cepat dilakukan pemeriksaan, persebaran bisa dicegah.
Sementara itu, masa darurat penanganan Covid-19 di Bangkalan berakhir 11 Agustus. Namun, masih banyak anggaran yang belum terserap. Misalnya, anggaran untuk belanja tidak terduga (BTT) yang mencapai Rp 88 miliar. Anggaran tersebut baru terserap 60 persen.
Jubir Satgas Covid-19 Bangkalan Agus Zein menyatakan jika masa darurat penanganan Covid-19 tidak diperpanjang, otomatis anggaran yang melekat di BTT tidak bisa dibelanjakan.