Jawa Pos

Merdeka dari Covid-19 Jadi Tema Sekaligus Doa

-

SURABAYA, Jawa Pos ‒ Komunitas Surabaya Art Society (SAS) resmi menggelar kembali pameran seni rupa bersama sejak Sabtu (1/8). Mengusung tema Merdeka dari Covid-19, para seniman yang tergabung dalam komunitas tersebut menyajikan karya-karya mereka yang membawa pesan untuk lebih semangat lagi menghadapi pandemi. Itu juga sekaligus menjadi doa. Karya-karya yang ditampilka­n pun beragam. Mulai lukisan, fotografi, hingga digital printing.

Berbagai jenis karya seni tersebut mempunyai cerita dan filosofi menarik. Misalnya, karya milik Ketua SAS Rasmono Sudarjo. Membawa lukisan bertema perjuangan, dia menyajikan pertempura­n Surabaya zaman dulu hingga lomba-lomba yang biasa digelar saat tujuh belasan. ’’Di lukisan yang Surabaya Juang itu, saya bercerita bagaimana dulu warga Surabaya bisa melawan penjajah meskipun memang sangat susah. Nah, di masa sekarang, musuh kita adalah Covid-19 ini. Kita juga harus bisa berjuang melawan,’’ tuturnya saat ditemui kemarin.

Berbeda lagi karya Denny D’colo. Setelah meninggalk­an dunia melukis selama 20 tahun, dia justru kembali menghasilk­an karya di masa pandemi sekarang ini. Dalam pameran tersebut, dia tidak hanya menyajikan karya fotografi, tetapi juga lukisan. Dengan judul Air Berkat, dia bercerita lewat gambar air terjun.

’’Air terjun ini semacam berkat. Karena berkat itu pasti turunnya dari atas, bukan dari manusia. Jadi, saya ibaratkan seperti air yang turun dari air terjun’’ ujarnya. Saat sudah sampai bawah, air tersebut secara otomatis menyalurka­n ke berbagai daerah hingga sampai ke bagian tanah yang paling dalam. ’’Nah, seperti berkat di mana manusia nggak bisa melihatnya, tetapi bisa merasakan manfaatnya,’’ ungkapnya. Karya-karya selain lukisan dan fotografi adalah digital printing milik Astralin. Mempunyai dasar di bidang fotografi, dia selalu memotret hiruk pikuk sebuah pasar. Termasuk selama masa pandemi seperti sekarang ini. Namun, karyanya tidak berhenti menjadi foto saja. Karya tersebut diedit ulang sedemikian rupa hingga mirip seperti lukisan yang disebut digital printing.

Dari berbagai macam karya seni yang dipamerkan menjadi satu selama dua bulan itu, mereka berharap bisa menghibur di tengah-tengah pandemi yang kini memasuki bulan kemerdekaa­n. ’’Dan di pameran ini kami juga mengumpulk­an donasi yang nanti disalurkan lewat Yayasan IndonesiaC­hina Cross Culture (IC3),’’ kata Rasmono.

Sekitar 50 persen dari hasil penjualan tersebut akan disumbangk­an. Hal itu menjadi bentuk kepedulian komunitas mereka terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19.

 ?? ROBERTUS RISKY/JAWA POS ?? AIR TERJUN: Denny D’colo (kanan) menunjukka­n lukisannya yang terinspira­si aliran air terjun. Lukisannya dipamerkan oleh komunitas Surabaya Art Society (SAS) sejak Sabtu (1/8).
ROBERTUS RISKY/JAWA POS AIR TERJUN: Denny D’colo (kanan) menunjukka­n lukisannya yang terinspira­si aliran air terjun. Lukisannya dipamerkan oleh komunitas Surabaya Art Society (SAS) sejak Sabtu (1/8).
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia