DPR Pertanyakan Proyek Data Center yang Dibiayai Asing
JAKARTA, – Proyek pusat data Indonesia yang akan dibiayai pemerintah Prancis menjadi sorotan Komisi I DPR. Komisi yang membidangi masalah pertahanan, luar negeri, intelijen, dan komunikasi itu mempertanyakan kerja sama tersebut. Menurut mereka, hal itu sama saja dengan membuka data warga Indonesia kepada pihak asing.
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani menyatakan, pihaknya akan mempertanyakan rencana proyek yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan pemerintah Prancis tersebut. ”Bagaimanapun juga, pusat data merupakan infrastruktur strategis,” ucap dia dalam diskusi tentang RUU Perlindungan Data Pribadi (PDP) di Media Center DPR kemarin (4/8).
Politikus Partai Golkar itu mengatakan, pemerintah mempunyai kewajiban untuk menjelaskan keterlibatan pihak asing dalam proyek data center.
Apakah karena tidak mampu secara finansial atau karena menginginkan bantuan teknologi dari Prancis. ”Kami akan tanyakan kepada Kemenkominfo dalam rapat kerja nanti,” terangnya.
Anggota Baleg DPR itu mengingatkan bahwa data pribadi merupakan aset penting dan strategis. Maka, infrastruktur terkait data pribadi juga menjadi sangat strategis. Karena pentingnya data pribadi, DPR pun berupaya merampungkan pembahasan RUU PDP.
Anggota Komisi I DPR Sukamta juga heran dengan langkah Kemenkominfo yang menerima bantuan dari pemerintah Prancis dalam membangun data center. Dia yakin ”tidak ada makan gratis”. Bantuan itu pasti ada tujuannya. ”Ketika ada negara asing yang siap membantu, diduga kuat ada motif tertentu. Kami hanya ingin kepentingan nasional ditaruh nomor satu,” tutur dia.
Menurut politikus PKS itu, Korea Selatan juga kabarnya berniat membangun proyek data center. Mungkin sebentar lagi Tiongkok dan Amerika juga akan ikut. Jika pemerintah Indonesia memberi izin, negara-negara asing akan berlomba-lomba membantu.
Menurut Sukamta, Indonesia memiliki penduduk yang hampir mencapai 300 juta jiwa. Tingkat konsumsi warganya juga tinggi. Hal itu sangat menarik dari sisi ekonomi bagi negara lain. ”Kalau bicara keamanan negara di zaman digital, bukan hanya soal pertahanan yang berkaitan dengan tentara, tapi juga daya tahan nasional,” urainya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyampaikan bahwa pemerintah Prancis akan membiayai proyek data center. Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan antara pemerintah Indonesia dan Prancis yang membahas kerja sama percepatan transformasi digital pada Jumat (17/7) lalu.