Ketakutan saat Kekeringan Mulai Datang
MUSIM kemarau mulai datang. Beberapa daerah sudah menyebutkan di wilayahnya ada yang kekurangan air. Pemerintah melalui lembaga yang berwenang pun harus mendistribusikan air bersih untuk warga. Itu dilakukan setiap hari, bahkan ada yang sehari lebih dari sekali. Ironisnya, daerah yang disebut mengalami kekeringan tersebut tak sedikit.
Sepertinya, pemerintah dan warga baru kaget ketika hujan sudah tak turun lagi. Namun, ketika masih hujan dan air bisa luber, seperti tidak ada kecemasan akan datangnya kekeringan dan kesulitan mendapatkan air. Bukan hanya air bersih, air yang lain juga tak mudah ditemui. Sungai mulai mengering dan bisa terlihat dasarnya.
Seharusnya, jika kita peduli akan lingkungan, semua bisa diantisipasi. Bencana tahunan tersebut tidak perlu terjadi bertahun-tahun. Semakin banyaknya pohon yang hilang dan ketidakmauan melakukan reboisasi semakin memperparah sulitnya mendapatkan sumber kehidupan. Dan, ini menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan ekosistem.
Memang butuh perjuangan dan kerja ekstrakeras guna menghijaukan lingkungan. Namun, jika buat kebutuhan kita sendiri, apa salahnya itu dilakukan. Masyarakat di daerah yang terdampak kekeringan tidak perlu menunggu lembaga atau seseorang yang punya kepedulian tinggi pada penghijauan.
Waktu yang dibutuhkan memang tidak sebulan atau setahun, bisa lebih. Namun, itu lebih baik daripada harus selalu mengalami kejadian yang sama. Jawa Timur sendiri sudah mengalami kekeringan. Warga mulai kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Sebagian besar sumber air mulai mengering. Debit air sungai juga menipis. Kondisi itu membuat tugas pemerintah daerah semakin berat. Selain masih harus menekan laju penularan Covid-19, tugas baru tapi sudah rutin juga mulai datang. Yakni, membantu warga yang kesulitan air atau terdampak kekeringan.
Hanya, pemerintah juga bisa menitipkan pesan kepada masyarakat untuk sejak dini mengantisipasi ancaman kekeringan. Yakni, dengan gencar melaksanakan gerakan penanaman pohon maupun kampanye hemat air bersih. Mereka tidak hanya menggantungkan peran serta swasta atau perusahaan-perusahaan besar. Kita yakin pasti bisa. Dengan begitu, ketakutan akan datangnya kekeringan bakal sirna dengan sendirinya.