Saat Latihan Berlangsung, Pemain Arema FC Dilarang Meludah ke Lapangan
Memulai latihan di tengah situasi pandemi memang berisiko. Namun, karena awal Oktober kompetisi kembali bergulir, Arema FC langsung menggenjot persiapan sejak awal Agustus. Protokol kesehatan yang ketat pun harus mereka terapkan. Tak hanya untuk pemain. T
JAUH sebelum manajemen menyusun program latihan, tim medis Arema FC sudah menyiapkan protokol kesehatan. Protokol tersebut juga sudah disampaikan ke manajemen serta disosialisasikan kepada pemain. Bahkan, mereka sudah menyusun apa saja yang harus dilakukan Dendi Santoso dkk, mulai sebelum berangkat latihan hingga latihan rampung.
Sebelum berangkat latihan, pemain yang tinggal di mes maupun tidak diwajibkan mandi dan menggunakan baju yang bersih. Sejak dari mes atau rumah, masker sudah harus mereka kenakan. Pemain pun harus jujur dengan kondisi kesehatannya.
”Iya, bagi pemain yang merasa ada gejala demam, batuk, dan pilek kami larang untuk berangkat ke lokasi latihan,” ucap dokter tim Arema FC
Surabaya
Nanang Tri Wahyudi.
Nah, saat tiba di lapangan untuk latihan, setiap pemain dan ofisial tetap harus dicek kembali suhu badan mereka. Beruntung, saat latihan perdana Senin lalu (3/8), semua pemain yang ikut latihan dalam kondisi yang normal. Untuk menghindari penularan Covid-19, pemain diminta meminimalisasi kontak fisik dengan orang lain, meski itu juga dengan anggota tim lainnya.
Bukan hanya itu. Saat latihan berlangsung, penggawa Singo Edan –julukan Arema– dilarang keras meludah di area lapangan. Sebab, Covid-19 disinyalir bisa menular dari air ludah. Selain itu, Arema FC memberlakukan aturan satu pemain satu botol minum. Artinya, tidak boleh ada pemain yang minum dari botol yang sama.
Karena itu, kitman Arema FC juga harus menjalankan protokol kesehatan yang sudah disusun tim medis. Selain mempersiapkan kebutuhan tim, mereka harus menyemprotkan cairan disinfektan di area latihan, termasuk juga ke alat-alat latihan Singo Edan. Penyemprotan itu pun dilakukan setelah sesi latihan berakhir.
”Untuk kitman kami juga menyusun protokol kesehatan tersendiri. Kitman juga kami wajibkan untuk selalu pakai masker, rajin cuci tangan, dan memakai sarung tangan saat membersihkan alat-alat latihan,” ucap Nanang.
Ketika latihan berakhir, pemain dan ofisial diwajibkan cuci tangan dan kaki dengan sabun, serta mandi. Jersey bekas latihan pun harus dikumpulkan di tempat yang disediakan. Jersey tersebut akan langsung dicuci. Selesai latihan, penggawa diharuskan memakai masker lagi.
Nanang mengaku cukup puas dengan penerapan protokol kesehatan pada latihan perdana Arema FC. Namun, dokter lulusan Universitat de Barcelona tersebut mengaku tetap ada hal yang harus diperbaiki lagi. ”Secara keseluruhan aman. Sudah minimal kontak antar pemain. Tetapi, masih perlu evaluasi. Karena beberapa belum pakai masker ke stadion. Pelan-pelan akan kami benahi,” tutur Nanang.
Protokol kesehatan juga diterapkan kepada awak media yang datang meliput ke stadion. Sama dengan skuadnya, awak media wajib dicek suhu badan sebelum masuk ke stadion. Mereka pun diwajibkan memakai masker.
Peliputan pun tak sebebas sebelum pandemi melanda. Wartawan tulis wajib bera dadi t ribu n dan tetap harus menjaga jarak. Sementara itu, fotografer dibolehkan berada di pinggir lapangan. Namun, tetap menjaga jarak aman.
Sesi wawancara yang biasanya juga dilaksanakan intens usai latihan kini harus dibatasi. Wartawan harus menjaga jarak dengan narasumber. Selain itu, pemain tidak melayani wawancara di lapangan. Awak media bisa menghubungi secara personal melalui media sosial.
Salah satu penggawa Arema FC Dendi Santoso mengaku senang bisa kembali berlatih dengan rekannya. Pemain berposisi winger tersebut memang sempat merasa waswas. Namun, adanya protokol kesehatan yang diterapkan membuat Dendi cukup tenang.
”Dengan protokol kesehatan yang ketat, alhamdulillah kami bisa menjalaninya. Insya Allah, teman-teman juga bisa menjaga diri. Dan semoga kami selalu diberikan kesehatan,” tutur Dendi.
Hal senada disampaikan gelandang Jayus Hariono. ”Alhamdulillah, bisa kumpul dengan tim lagi. Kalau khawatir pasti ada, karena angka positif Covid-19 kan masih tinggi. Tetapi, yang penting jaga kebersihan, insya Allah aman,” ujar Jayus.