Jawa Pos

Presensi Ganjil-Genap Bergantian Masuk Sekolah

-

SURABAYA, Jawa Pos ‒ Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya melakukan simulasi pembelajar­an tatap muka di sejumlah sekolah di Surabaya. Salah satunya simulasi tatap muka di SMP 17 Agustus kemarin (4/8). Simulasi tersebut dilangsung­kan untuk persiapan menuju pembelajar­an tatap muka di era adaptasi kebiasaan baru

g

Simulasi tersebut dilangsung­kan para guru SMP 17 Agustus. Mereka berperan sebagai siswa maupun guru ketika masuk sekolah. Berbagai prosedur protokol kesehatan Covid-19 pun diterapkan. Mulai mengukur suhu dengan thermo gun, penggunaan masker, face shield, sampai cuci tangan sebelum masuk. Setidaknya ada 10 sekolah swasta dari 21 sekolah pilot project pembelajar­an tatap muka yang ditunjuk melakukan simulasi.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Wilayah Surabaya Timur Wiwik Wahyunings­ih mengatakan bahwa sebelumnya dispendik melakukan pendataan, pembelajar­an, dan evaluasi daring. Kemudian, seluruh kepala SMP negeri dan swasta melangsung­kan pertemuan melalui video call dengan wali kota. Khususnya membahas terkait kesiapan sekolah ketika diterapkan pembelajar­an tatap muka. ’’Dari situ kemudian ditunjuk setiap wilayah harus ada perwakilan­nya,’’ katanya.

Perempuan yang juga kepala SMP 17 Agustus itu menambahka­n, sekolahnya menjadi salah satu yang menjadi pilot project. Lantaran persiapan yang mendadak, sekolah juga belum menambah sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk simulasi. ’’Ada sekolah yang memang sampai beli bilik disinfekta­n untuk simulasi ini. Namun, kami belum ada bilik disinfekta­n,’’ katanya.

Wiwik menambahka­n, dalam simulasi tersebut, protokol kesehatan Covid-19 di sekolah akan dievaluasi. Begitu juga dengan kesiapan sekolah. ’’Jika sekolah tidak siap, tidak akan dibuka pembelajar­an tatap muka,’’ katanya.

Wiwik menuturkan, ketika pembelajar­an tatap muka diterapkan, tentu akan ada protokol berangkat dan pulang sekolah. Juga, membuat form persetujua­n wali murid untuk pembelajar­an tatap muka. ’’Karena tidak tahu pandemi akan berakhir kapan, jadi harus menyiapkan sejak dini. Sebanyak 84 persen orang tua setuju anaknya mengikuti pembelajar­an tatap muka,’’ jelasnya.

Selain itu, harus ada penerapan protokol kesehatan sejak dari rumah. Karena itu, dibutuhkan peran orang tua dalam memantau kondisi anaknya agar tetap sehat dan tidak memiliki komorbid. ’’Kami juga memastikan yang mengantar dan menjemput adalah orang yang sama. Bukan ojol,’’ ujarnya.

Rencananya, skema masuk sekolah setiap siswa hanya sekali dalam seminggu. Sementara itu, bagi orang tua yang keberatan, anaknya masih bisa mengikuti pembelajar­an daring. ’’Rencananya mulai Senin anaknya kelas VII dengan nomor presensi ganjil masuk. Kemudian, selasa anak kelas VII presensi genap. Rabu kelas VIII presensi ganjil dan esoknya absen genap. Begitu seterusnya hingga kelas IX,’’ jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dindik Kota Surabaya Sudarminto mengatakan, selama dua hari dispendik telah melihat simulasi di enam SMP negeri dan swasta. Kemudian, dilakukan rapat dengan pemkot dan masih butuh kajian bersama ahli serta OPD terkait.

 ?? ROBERTUS RISKY/ JAWA POS ?? CUCI TANGAN DULU: Ayun, guru bahasa Jawa di SMP 17 Agustus, mempraktik­kan sebagai siswa saat simulasi masuk sekolah. Simulasi yang dilaksanak­an Dispendik Kota Surabaya tersebut merupakan persiapan masuk sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan.
ROBERTUS RISKY/ JAWA POS CUCI TANGAN DULU: Ayun, guru bahasa Jawa di SMP 17 Agustus, mempraktik­kan sebagai siswa saat simulasi masuk sekolah. Simulasi yang dilaksanak­an Dispendik Kota Surabaya tersebut merupakan persiapan masuk sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan.
 ?? ROBERTUS RISKY/ JAWA POS ?? GILIRAN MASUK KELAS: Guru yang memperagak­an menjadi siswa SMP bergantian masuk ke ruang kelas dengan memperhati­kan prinsip jaga jarak.
ROBERTUS RISKY/ JAWA POS GILIRAN MASUK KELAS: Guru yang memperagak­an menjadi siswa SMP bergantian masuk ke ruang kelas dengan memperhati­kan prinsip jaga jarak.
 ??  ??
 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ?? DEMI PENDAPATAN DAERAH: Kantor Samsat Surabaya Barat tetap melayani para wajib pajak. Mereka menerapkan protokol kesehatan.
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS DEMI PENDAPATAN DAERAH: Kantor Samsat Surabaya Barat tetap melayani para wajib pajak. Mereka menerapkan protokol kesehatan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia