Yang Nonreaktif Juga Jalani Tes Swab
SURABAYA, Jawa Pos – Puluhan guru dari SDN Simomulyo 1, Kecamatan Sukomanunggal, menjalani tes cepat (rapid test) dan swab test di halaman kantor Kecamatan Sukomanunggal kemarin (4/8). Sebelumnya, terkait dengan rencana pembukaan 21 SMP di Surabaya, ratusan guru telah mengikuti rapid test dan swab test sebagai skrining awal (3/8). Kapan para siswa kembali masuk sekolah belum diketahui pasti. Terlebih untuk jenjang sekolah dasar (SD).
Dari pantauan wartawan koran ini di lokasi rapid test dan swab test, beberapa guru tampak kebingungan ketika hasil mereka reaktif. Seorang tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Simomulyo terlihat menenangkan guru yang hasil rapid test-nya reaktif. ’’Semua guru yang datang dirapid test dan swab test. Jadi, bukan hanya yang hasil rapid test-nya reaktif baru kemudian di-swab test,’’ kata salah seorang nakes yang enggan menyebutkan namanya itu ketika dihampiri Jawa Pos.
Camat Sukomanunggal La Koli menyebutkan, rapid test dan swab test diikuti 70 dari 73 guru SDN Simomulyo 1.
Tes itu dimulai pada pukul 10.00 dan berakhir sekitar pukul 11.43. ’’Sebelum pelaksanaan tes, semua sudut pendapa kantor Kecamatan Sukomanunggal disemprot disinfektan. Setelah tes, didisinfeksi lagi,’’ ucapnya kemarin.
Selain pendapa, area tunggu di halaman kantor kecamatan juga tak luput dari penyemprotan disinfektan. La Koli mengatakan, selama rapid test dan swab test, pelayanan di kantor kecamatan tetap berlangsung. Namun, lanjut pria kelahiran Papua itu, pihaknya menyediakan jalur khusus agar tidak mengganggu pelaksanaan rapid test dan swab test.
La Koli menuturkan, dari peserta tes kemarin, yang reaktif enam orang. Mereka langsung dikirim ke hotel untuk menjalani karantina sambil menunggu hasil swab. Hasil swab diumumkan 5–7 hari ke depan. La Koli berpesan agar enam orang yang reaktif itu tetap semangat dan menjaga kesehatan. ’’Jangan stres. Begitu pun yang tidak reaktif ya, harus jaga kesehatan,’’ ungkapnya.