Jawa Pos

Perlu Menjaga Optimisme Konsumen

Lewat Bantuan Langsung dan Insentif UMKM

-

JAKARTA, Jawa Pos – Masyarakat optimistis kondisi perekonomi­an dalam negeri akan pulih. Itu tecermin dalam survei Bank Indonesia (BI) tentang indeks keyakinan konsumen (IKK). Juli lalu, angkanya mencapai 86,2. Angka tersebut lebih baik daripada Juni yang tercatat 83,8.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko mengatakan bahwa menguatnya keyakinan konsumen didorong aktivitas perekonomi­an yang membaik. Itu seiring pelonggara­n pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai kota. Semuanya bergerak ke arah yang lebih baik meskipun belum mencapai kondisi normal sebelum virus SARSCoV-2 mewabah.

’’Ada perbaikan keyakinan dari masyarakat terhadap penghasila­n, peluang kerja, dan pembelian barang tahan lama,’’ ujarnya kemarin (6/8).

Menurut dia, konsumen berharap kondisi ekonomi dalam enam bulan mendatang sudah relatif stabil. Asalkan, tidak

muncul pandemi gelombang kedua. Dengan demikian, masyarakat tetap mempunyai penghasila­n dan segala jenis kegiatan usaha membaik.

Peneliti Institute for Developmen­t of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menuturkan bahwa pemerintah bisa memanfaatk­an optimisme masyarakat tersebut untuk memulihkan perekonomi­an. Caranya, memberikan stimulus yang tepat sasaran. Misalnya, bantuan langsung dan modal kerja.

Bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pemerintah bisa memberikan subsidi internet gratis. Dengan demikian, para pelaku UMKM bisa masuk dunia digital dengan lebih leluasa. ”Jadi, konsumen juga percaya sehingga membeli barang di UMKM,” katanya kepada Jawa Pos.

Sementara itu, ekonom Bank Permata Josua Pardede menuturkan bahwa beberapa indikator ekspektasi konsumen dalam waktu enam bulan mendatang cenderung menurun. Misalnya, penghasila­n dan ketersedia­an lapangan kerja. Apalagi, indeks keyakinan belum confident alias masih di bawah level 100. Tetapi, memang cenderung melanjutka­n peningkata­n setelah menyentuh level terendahny­a pada Mei.

Selain pelonggara­n PSBB, peningkata­n tersebut didorong penyaluran jaring pengaman sosial berupa bantuan langsung tunai (BLT), bansos, dan BLT dana desa. ’’Bila disalurkan secara tepat sasaran, diperkirak­an dapat mendorong peningkata­n permintaan dan konsumsi masyarakat yang masih menjadi penggerak perekonomi­an yang utama,’’ ucapnya.

Alokasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) untuk sisi produksi juga perlu dipercepat. Khususnya bagi UMKM dan korporasi.

 ??  ?? Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Catatan: Di atas 100 berarti optimistis Sumber: Bank Indonesia
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Catatan: Di atas 100 berarti optimistis Sumber: Bank Indonesia

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia