Jawa Pos

Aji Ogah Bermarkas di Jogja

Pemain Bisa Kelelahan karena Kejauhan

-

SURABAYA, Jawa Pos - Persebaya hampir pasti tidak bisa berkandang di Surabaya. Dua stadionnya, Gelora Bung Tomo (GBT) dan Gelora 10 November, saat ini tengah direnovasi. Bahkan, renovasi GBT sudah sampai pada tahap pembongkar­an rumput.

Praktis, tidak ada venue yang bisa digunakan sebagai home base di Surabaya. Sejatinya PSSI punya opsi bagi tim yang tidak bisa bermarkas di kota asal. Yakni, tim tersebut diperboleh­kan berkandang di Jogjakarta. Sama dengan tim yang berasal dari luar Jawa. Lalu, apakah Persebaya akan mengambil opsi tersebut?

Pelatih Persebaya Aji Santoso tidak bisa memberikan kepastian. Hanya, sebagai pelatih, dia berharap Persebaya bisa berkandang di sekitar Surabaya. ”Opsi (kandang, Red) paling bagus ya di Sidoarjo. Karena posisinya dengan Surabaya juga tidak terlalu jauh,” kata Aji kepada Jawa Pos. Kalaupun tidak bisa berkandang di Sidoarjo, Aji tak ingin home base terlalu jauh. ”Paling tidak di daerah Jawa Timur lah,” ucap pelatih 50 tahun itu. Lalu, di mana opsi selain Sidoarjo? Aji belum punya pandangan sampai sejauh itu. ”Saya tidak tahu di mana. Tapi, yang jelas, saya mengikuti saja nanti bagaimana keputusan manajemen,” tambahnya.

Aji menegaskan, Jogjakarta bukan opsi yang akan dipilih. Banyak pertimbang­an Aji mengingink­an home base yang cukup dekat dengan Kota Pahlawan. Pertama, seluruh pemain Green Force -julukan Persebayas­aat ini memang tinggal di Surabaya. Disediakan apartemen untuk pemain oleh manajemen.

Jadi, jika pindah home base, pemain harus beradaptas­i lagi. Lalu, problem kedua adalah jarak pertanding­an yang terlalu mepet. Dengan 32 laga tersisa, Persebaya setidaknya harus melakoni 3 pertanding­an dalam satu pekan. ”Kalau kami berangkat dari Surabaya, kan butuh waktu 4-5 jam untuk sampai ke Jogja. Pemain pasti kelelahan. Belum lagi kalau ada laga away,” kata mantan pelatih Persela Lamongan itu.

Praktis, jika berkandang di Jogja, kondisi pemain akan terkuras. Hal itu akan berdampak pada penampilan di lapangan nanti. ”Nggak bagus kalau kami harus riwa-riwi Surabaya-Jogja,” jelas Aji. Nah, Aji berharap segera ada solusi soal home base. ”Tapi, sekali lagi, opsi yang paling bagus menurut saya, kami harusnya berkandang di Sidoarjo,” kata bapak lima anak itu.

Sampai saat ini, manajemen Green Force memang belum mengambil keputusan soal home base. Sekretaris Persebaya Ram Surahman juga belum bisa membahas terlalu jauh soal home base. ”Karena kami belum mendapat kepastian soal protokol kesehatan dari federasi. Jadi, kami belum bisa bergerak,” kata pria asal Gresik tersebut. Kepastian dari pihak federasi itulah yang nanti jadi penentu keputusan dari manajemen. Termasuk, menentukan kapan latihan digelar.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? BELUM BISA DIGUNAKAN: Petugas tengah membongkar rumput lapangan di Stadion Gelora Bung Tomo Rabu lalu (5/8). Rumput akan diganti yang sesuai standar FIFA.
ANGGER BONDAN/JAWA POS BELUM BISA DIGUNAKAN: Petugas tengah membongkar rumput lapangan di Stadion Gelora Bung Tomo Rabu lalu (5/8). Rumput akan diganti yang sesuai standar FIFA.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia