Optimistis Jumlah Penumpang Naik di Semester Kedua
JAKARTA, Jawa Pos – Selama enam bulan terakhir, pelaku industri penerbangan merugi. Namun, dua bulan terakhir, mereka mulai merangkak.
Ketua Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja menyadari bahwa masyarakat masih khawatir untuk bepergian. Salah satunya karena takut risiko tertular Covid-19 saat menggunakan pesawat.
’’Traffic pesawat di semester pertama 2020 turun signifikan,’’ ucap Denon kemarin (6/8).
Hingga Juni hanya tercatat 19 juta penumpang. Itu menjadi keprihatinan banyak pihak. Tak hanya dunia aviasi, namun juga merembet pada pariwisata dan sektor lainnya.
Untuk itu, pihaknya terus mengampanyekan protokol kesehatan di pesawat. Bahkan, sejak sebelum check-in pun kesehatan calon penumpang diperhatikan.
Dia merasa ada harapan. Sebab, dunia penerbangan di Indonesia bisa mengandalkan dari domestik. Pada semester kedua tahun ini,
Denonoptimistisadakenaikanpenumpang. Meski tak bisa dibandingkan dengan tahun sebelumnya. ’’Dengan safe travel campaign semester kedua naik. Sehingga 2021 bisa melakukan produktivitas dengan kenormalan baru,’’ bebernya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin juga optimistis ada harapan baru di semester kedua ini. ’’Juni ke Juli ada pertumbuhan,’’ ungkapnya kemarin dalam kesempatan yang sama. Ada sekitar 1,5 juta penumpang.
Pertumbuhan juga terlihat pada awal bulan ini. Jika dibandingkan dengan bulan lalu di
periode yang sama, pertumbuhan terlihat signifikan. Misalnya, pada 1 hingga 5 Juli ada 2.700 pergerakan pesawat di bandara yang berada di bawah AP II. Lalu, sekarang sudah ada lebih dari 3.000 pergerakan pesawat.
Hal senada dipaparkan Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi. Pertumbuhan pada Juli sebesar 110 persen. Hal itu dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada Juli trafik penumpang di 15 bandara Angkasa Pura I mencapai 1.363.912 orang. Angka tersebut jauh lebih tinggi daripada Juni yang hanya mencapai 648.567 orang.