Pemkot Kebut Penuntasan Balai Pemuda
SURABAYA, Jawa Pos − Pandemi virus korona tak lantas membuat pengerjaan infrastruktur mandek. Pemkot terus berupaya menuntaskan proyek fisik. Seluruh pembangunan yang sudah dirancang harus tuntas. Contohnya, pembangunan Balai Pemuda. Pengerjaannya terdiri atas dua bagian. Yakni, pembangunan alun-alun dan basemen. Proyek multiyear itu memakan anggaran Rp 80 miliar. Diperkirakan tak lama lagi salah satu landmark Kota Pahlawan tersebut rampung.
Dari pengamatan di lokasi kemarin (6/8), sejumlah pekerja sedang menanam tanaman hias. Bunga bugenvil merah jambu ditancap berderet di bagian tepi alun-alun. Berpadu dengan tanaman perdu yang lain
Air mancur menjadi ikon kawasan itu. Bentuknya mirip wadah besar. Kemarin ceruk itu sudah terisi air. Beberapa pekerja membenahi keramik di sekelilingnya.
Kabid Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Iman Krestian menjelaskan bahwa pengerjaan alun-alun memasuki tahap akhir. Petugas sedang membenahi keramik, melengkapi kawasan dengan tempat duduk, serta menanam tanaman. ”Sudah tahap finishing,” jelasnya.
Keramik berwarna putih-abu-abu dipasang untuk memberikan kesan bersih serta rapi. Tumbuhan hias berfungsi untuk menambah kesejukan. Citra sejuk juga tergambar dari pengerjaan air mancur.
Seluruh pengerjaan itu ditargetkan selesai dalam waktu dekat. Sebelum 17 Agustus. Salah satu bagian alun-alun Surabaya tersebut siap dibuka untuk umum. Namun, masih ada pekerjaan lain yang menunggu.
Yaitu, pembangunan kantin. Tempat menjajakan makanan itu bakal diperbaiki.
Iman menyatakan bahwa konsep pembangunan kantin masih dirapatkan. Untuk gambaran awal, nanti pemkot membangun kantin dua lantai. Lantai dasar merupakan tempat makanan dan jajanan. Lantai 2 merupakan tempat nongkrong. ”Rencananya untuk kafe,” ujarnya.
Menurut Iman, alun-alun Balai Pemuda bakal menjadi area berkumpul. Tempat warga bercengkerama sembari menikmati pemandangan Kota Pahlawan.
Pada bagian basemen, ruangan seluas 1.000 meter persegi itu nanti multifungsi. Digunakan sebagai tempat pertunjukan. Selain itu, bisa difungsikan sebagai area UMKM serta kuliner unggulan.
Ketua Komisi C Baktiono menjelaskan, dewan mendorong pemkot menyelesaikan pengerjaan Balai Pemuda. Tak sekadar menuntaskan pembangunan yang sudah dirancang. Lebih dari itu, rampungnya tetenger kota tersebut bisa menjadi daya ungkit perekonomian.
Politikus PDIP itu menjelaskan, ketika pengerjaan tuntas, Balai Pemuda bisa digunakan. Misalnya, mengadakan kegiatan kesenian atau pertunjukan yang menarik. ”Dengan adanya kegiatan, pemkot memperoleh pendapatan. Perekonomian warga ikut bergerak,” ucapnya.
Namun, dia mewanti-wanti. Bagi pelaku seni dan warga Surabaya yang tidak kuat membayar retribusi, pemkot harus memberikan keringanan. Pendapat senada disampaikan Wakil Ketua Komisi C Aning Rahmawati. Politikus PKS itu menilai pengerjaan Balai Pemuda sudah sesuai target. ”Kami cek, basemen juga sudah rampung. Harapannya secepatnya difungsikan,” terangnya.
Aning menambahkan, setelah dibuka, pemkot harus melakukan pengaturan. Tujuannya, mengatur pemakaian bangunan cagar budaya itu. Dia meminta pemkot memprioritaskan pemakaian bagi para penggiat seni. ”Sehingga kegiatan kesenian di Surabaya kembali hidup,” ucapnya.