Jawa Pos

Pekerja Seni Bisa Diusulkan Terima BLT

Pemkot Persiapkan Pencairan Bansos Tahap Ketiga

-

SURABAYA, Jawa Pos – Bantuan sosial (bansos) kepada warga terdampak Covid-19 di Surabaya akan kembali digelontor­kan. Bantuan tersebut diberikan untuk meringanka­n beban orang-orang yang penghasila­nnya terdampak pandemi Covid-19. Termasuk lantaran adanya aturan-aturan yang belum memperbole­hkan sejumlah sektor usaha untuk buka kembali.

Bansos yang diberikan untuk warga Surabaya berasal dari berbagai sumber. Mulai pemerintah pusat, pemprov, hingga bantuan dari masyarakat atau perusahaan

Kepala Bidang Kesejahter­aan Rakyat Dinas Sosial Surabaya Bagus Supriyadi mengungkap­kan, bantuan yang bersumber dari Pemprov Jawa Timur sudah diserahkan dalam dua tahap. Pada masing-masing tahap itu, ada 45 ribu keluarga penerima manfaat (KPM). Jumlah yang diterima Rp 200 ribu untuk tiap KPM. ”Penerimany­a hampir sama,” jelas Bagus kemarin.

Para penerima itu adalah orangorang yang selama ini terimbas pandemi Covid-19. Tapi, untuk menerima bantuan tersebut, data mereka harus divalidasi terlebih dahulu. ”Setiap tahap ada verifikasi dari kelurahan. Yang tidak sesuai oleh kelurahan diusulkan untuk diganti,” ungkap Bagus.

Namun, saat penyerahan tahap kedua pada Juli lalu, ada penerima yang belum mengambil. Mereka diberi kesempatan untuk mengambil bantuan langsung tunai itu pada 10−15 Agustus.

Bagus mengungkap­kan, bisa jadi ada calon penerima baru yang diusulkan. Sebab, orang-orang yang sebelumnya terdata menerima itu ternyata tidak mengambil. Mereka mungkin sudah meninggal dunia atau pindah alamat.

”Warga yang terdampak seperti pekerja seni yang belum menerima bisa diusulkan untuk menerima bantuan langsung tunai (BLT) Rp 200 ribu. Agustus ini ada rencana untuk dicairkan tahap ketiga,” ungkap Bagus.

Sebelumnya, dalam kurun sepekan terakhir, balai kota diserbu dua kali demonstras­i. Yang pertama adalah unjuk rasa ratusan pekerja hiburan malam, mulai para pemandu lagu karaoke, disc jockey (DJ), hingga petugas keamananny­a. Berikutnya Rabu (5/8), ada demonstras­i dari pekerja seni seperti biduan hingga pemilik sound system yang biasa mencari penghasila­n dari hajatan pernikahan.

Total penerima bantuan itu tak lebih dari 45 ribu KPM. Bagus menyebutka­n pada September mulai memproses surat pertanggun­gjawaban ke pemprov atas bantuan tersebut.

Bantuan lain yang diberikan Pemprov Jawa Timur adalah top-up Rp 100 ribu untuk warga penerima program bantuan pangan nontunai (BPNT) yang kini berubah menjadi program bantuan sembako. Penerima bantuan tersebut sudah mendapatka­n kucuran Rp 200 ribu dari Kementeria­n Sosial, lantas ditambahi Rp 100 ribu dari pemprov. Jadi, total yang diterima Rp 300 ribu.

”Kami validasi data-datanya supaya tidak sampai ada data ganda. Kecuali penerima bantuan sembako CSR, bisa jadi dia juga menerima bantuan langsung tunai dari Pemprov Jawa Timur Rp 200 ribu. Karena kan kasihan kalau hanya dapat sembako sekali,” jelas Bagus.

Kepala Dinsos Surabaya Suharto Wardoyo mengungkap­kan, Pemkot

Surabaya juga sudah menyalurka­n bansos yang bersumber dari sumbangan masyarakat atau perusahaan. Mereka menyebut sebagai bantuan CSR. Bantuan tersebut dirupakan paket sembako yang disiapkan di Convention Hall. Lantas, paket itu didistribu­sikan ke kecamatan dan kelurahan.

”Kalau bantuan sembako CSR itu sudah enam tahap. Masih ada pendataan terus,” ungkap Anang, sapaan akrab Suharto Wardoyo.

Mantan kepala dinas kependuduk­an dan catatan sipil itu menyebutka­n, bantuan-bantuan tersebut masih bisa diberikan lagi.

Warga yang berkeingin­an mendapatka­n bantuan tersebut bisa melalui pengurus RW setempat. Lantas, akan ada semacam validasi dari kelurahan.

”Kalau mereka belum dapat, bisa mendaftar di epemutakhi­randata. surabaya.go.id,” ujar dia.

Ada satu lagi intervensi yang diberikan pemerintah kepada warga yang terdampak Covid-19. Yakni, bantuan sosial langsung tunai yang bersumber dari Kementeria­n Sosial. Bantuan itu diserahkan kepada warga yang termasuk dalam data masyarakat berpenghas­ilan rendah (MBR).

Penyaluran bantuan Rp 600 ribu itu melalui kantor pos. Peran pemkot adalah menyediaka­n data MBR tersebut.

Bantuan itu sudah sampai tahap ketiga. Rencananya, ada lagi penyerahan bantuan tahap keempat. Namun, jumlahnya tidak sebanyak yang pertama.

”Yang jelas, semua warga yang terdampak Covid-19 ini kami upayakan untuk bisa mendapatka­n bantuan sosial. Tentu dengan serangkaia­n verifikasi dan validasi data juga. Tujuannya, bantuan bisa tepat sasaran,” jelas Anang.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia