Rekom PDIP Diperkirakan Turun Jelang HUT RI
yang menjadi jago PDIP dalam pilwali Surabaya mendatang tampaknya baru diketahui menjelang peringatan kemerdekaan RI. Menurut Wakil Ketua DPD PDIP Jatim Bidang Pemenangan Pemilu Deni Wicaksono, sangat mungkin memang di tanggal-tanggal tersebut.
’’Kami belum pasti tanggalnya. Tapi, perkiraan kami ya menjelang peringatan kemerdekaan itu,’’ ucapnya. Dia juga meminta kader PDIP di Surabaya untuk terus bekerja demi pemenangan pilwali, siapa pun calon yang dijagokan. Sejauh ini, dua nama bersaing ketat untuk mendapat rekom. Yakni, Wawali Surabaya Whisnu Sakti Buana dan Kepala Bappeko Eri Cahyadi.
Menurut sebuah sumber di internal PDIP, pada Senin (10/8) memang akan dibacakan rekomendasi gelombang ketiga. ’’Namun, Surabaya belum akan dibacakan,’’ terangnya. Menurut dia, ada tiga daerah yang menjadi domain khusus Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. ’’Yakni, Surabaya, Solo, dan Medan,’’ terangnya. Tiga daerah itu dianggap sebagai daerah krusial sehingga harus diputuskan oleh Mega sendiri. ’’Tapi ya itu, kemungkinan sudah diputuskan sekitar HUT RI,’’ tambahnya.
Secaraterpisah,mesinpemenanganPDIP terus bekerja. Pekan lalu seluruh anggota DPC mengadakan rapat virtual dengan anggotaFPDIPDPRRIIndahKurnia.Yang menjadi titik tekan pembahasan adalah soal membantu rakyat dalam mengatasi masa sulit pandemi Covid-19.
Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya
Ahmad Hidayat menjelaskan, PDIP sudah memiliki road map membantu warga di masa pandemi. Kuncinya ada pada kolaborasi. ”Yaitu, partai, eksekutif, dan legislatif harus sejalan,” ucapnya.
Tiga pilar itu, kata Ahmad, harus bahu-membahu. Juga berbagi tugas. Contohnya, peran partai. PDIP harus menjadi penampung keluhan warga. Setelah itu, aduan tersebut disampaikan kepada anggota PDIP yang duduk di dewan. Anggota legislatif menjadi jembatan. Menyampaikan keluhan warga kepada eksekutif.
Tugas eksekutif melakukan telaah. Kemudian, berupaya mengatasi keluhan dari warga lewat solusi kebijakan. ”Dengan cara itu, penanganan keluhan semakin cepat,” jelasnya. Ahmad mengatakan, warga membutuhkan pendampingan. Pasalnya, mereka memiliki keterbatasan untuk mengakses informasi. Dalam rapat daring itu, PDIP juga memberikan solusi. Langkah jitu untuk memerangi dampak ekonomi yang disebabkan pandemi Covid-19. Solusinya lewat perekonomian rakyat.
Ketua DPC PDIP Adi Sutarwijono menjelaskan, UMKM merupakan jawaban. Saat korona mengganas, sektor tersebut terbukti tahan banting. Dampak yang diterima tak signifikan. Pria yang akrab disapa Awi itu menyatakan, UMKM memiliki ketahanan. Terutama industri yang bergerak di bidang kebutuhan pokok, kesehatan, serta logistik. ”UMKM sangat tangguh,” jelasnya.
Awi mengatakan, dewan dan pemkot terus berupaya menjaga ketahanan UMKM lewat sejumlah program bantuan. Ke depan, PDIP terus menghidupkan sektor tersebut.