Jawa Pos

Pedagang Pasar Turi Sambat ke Machfud

-

SUDAH 13 tahun berlalu. Namun, hingga kini belum ada kejelasan terkait nasib para pedagang Pasar Turi. Ada pemilik stan yang sudah meninggal. Tidak sedikit pula yang tutup usaha lantaran jatuh miskin. Mereka menumpahka­n keluh kesahnya kepada bakal calon wali kota Machfud Arifin.

Pengurus Paguyuban Pasar Turi Baru Yusuf Tanu Wijaya menyatakan, sudah belasan tahun para pedagang menunggu kejelasan dari pemerintah kota (pemkot). Sebab, ada enam ribu lebih pedagang yang nasibnya terkatung-katung. Sebagian memilih berjualan di tempat penampunga­n yang disebut stan darurat. Lokasinya di sebelah timur dan selatan pasar.

Para pedagang barang basah seperti sayur dan ikan tidak punya tempat berjualan. Mereka terpaksa berjualan di rel kereta api yang masih aktif. Ketika ada kereta lewat, tenda yang dipakai ditutup sementara. ”Kami tahu itu berbahaya dan sudah kami ingatkan. Tapi, mau bagaimana lagi,” ujarnya.

Yusuf yang memiliki stan sejak 1978 mengaku kecewa. Pihaknya sudah beberapa kali mencoba berdialog dengan pemerintah. Namun, hingga kini belum ada satu pun agenda pertemuan yang terlaksana. Para pedagang sangat berharap adanya jawaban dari pemangku kebijakan terkait nasib para pemilik stan.

Sebab, ada enam ribu pedagang yang sudah menderita selama belasan tahun. Itu terhitung sejak kebakaran hebat terjadi di pasar yang pernah menjadi ikon Kota Pahlawan itu pada 2007. ”Sekarang ini beberapa pedagang sudah meninggal. Mereka punya stan di dalam. Banyak juga yang sudah melarat karena kehabisan modal untuk berjualan,” paparnya.

Karena itu, dia berharap wali kota berikutnya mau mendengar keluh kesah pedagang. Yusuf menilai Machfud merupakan orang yang tegas dan memahami betul seluk-beluk Pasar Turi. Tidak hanya di luaran. ”Pak Machfud ini orangnya luar biasa. Feeling saya, beliau sanggup dengan kemampuann­ya menyelesai­kan masalah Pasar Turi,” ucapnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Machfud sempat geram karena memang sudah lama terusik dengan masalah Pasar Turi. Bahkan, sejak masih menjabat Kapolda Jatim, masalah Pasar Turi membuatnya ingin turun tangan. ”Tapi, waktu itu saya terbatas di kewenangan. Itu domainnya pemerintah kota. Walaupun, saya tahu betul apa yang terjadi di dalam itu,” terangnya.

Machfud memastikan Pasar Turi menjadi prioritas jika memang dirinya terpilih sebagai wali kota. Sebab, pasar di wilayah Surabaya Utara itu sangat potensial. Setelah dibangun, pasar tersebut kini bisa menampung 10 ribu pedagang. ”Kalau dibiarkan seperti itu, pemkot rugi. Coba dihitung, berapa PAD (pendapatan asli daerah) yang hilang,” ungkapnya.

Pensiunan jenderal bintang dua itu yakin masalah Pasar Turi bisa diselesaik­an. Dia menyatakan sanggup menuntaska­nnya jika diberi amanah sebagai kepala daerah.

 ?? ADI WIJAYA/JAWA POS ?? DENGAR KELUHAN: Machfud Arifin berdialog dengan para pedagang Pasar Turi.
ADI WIJAYA/JAWA POS DENGAR KELUHAN: Machfud Arifin berdialog dengan para pedagang Pasar Turi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia