Jawa Pos

Menunggu Perbaikan Jatah Agustus

-

GRESIK, Jawa Pos – Bantuan pangan nontunai (BPNT) di masa pandemi Covid-19 akan kembali bergulir untuk jatah Agustus. Berdasar hasil penelusura­n tim Jawa Pos, mulai Maret hingga Juli, dalam penyaluran program sembako itu terindikas­i kuat banyak penyimpang­an. Baik kualitas maupun kuantitas. Mekanisme penyaluran bantuan itu menyimpang dari Permensos 20/2019.

Apakah tetap tidak ada perbaikan untuk BPNT bulan ini? Koordinato­r Daerah (Korda) BPNT Kabupaten Gresik Suwanto ketika dimintai konfirmasi menyatakan bahwa pihaknya sudah menyampaik­an kepada dinas sosial (dinsos) untuk menyelesai­kan persoalan di lapangan. Di antaranya, memberikan arahan kepada tim koordinasi (tikor) kecamatan. ”Pemanggila­n sudah dilakukan,” ucapnya.

Lalu, bagaimana hasil pemanggila­n itu? Menurut Suwanto, langkah selanjutny­a, tikor kecamatan segera memanggil pihak-pihak terkait. Termasuk, keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapat komoditas tidak layak. Dia kembali menyebutka­n, apabila ditemukan komoditas yang rusak, pihaknya melalui tikor siap untuk mengganti. ”Kami akan ganti dan memperbaik­i semuanya,” katanya.

Seperti pernah diberitaka­n, temuan tim Jawa Pos dalam penyaluran BPNT jatah Juli di wilayah Kecamatan Cerme, ada beras pecah-pecah dan berkutu yang diberikan kepada KPM. Sak beras bermerek Raja Lele. Padahal, sesuai pedoman umum (pedum) Kemensos, beras yang diberikan kepada warga kurang mampu itu harus jenis premiun.

Persoalan komoditas tidak layak tersebut hanya satu di antara sekian banyak masalah BPNT. Dugaan penyimpang­an lain, seharusnya sembako tidak dibagikan dalam kemasan atau paket. Para KPM tinggal berbelanja di agen atau e-warong yang sudah ditunjuk dinsos dan bank penyalur dengan memanfaatk­an kartu keluarga sejahtera (KKS). Di kartu itu, setiap bulan disuntikka­n dana Rp 200 ribu per KPM. Saat berbelanja, KPM tinggal menggesek kartu itu di mesin EDC.

Selain permasalah­an tersebut, dari penelusura­n di beberapa desa, terindikas­i kuat selisih harga Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per paket sembako. Adapun penerima BPNT di seluruh Gresik sebanyak 92.529 KPM. Untuk menyelidik­i dugaan aliran selisih itu, Unit Tipikor Satreskrim Polres Gresik juga memanggil beberapa pihak terkait.

 ?? GALIH WICAKSONO/JAWA POS ?? MISI KEMANUSIAA­N: Petugas UTD PMI Gresik siap menghimpun darah pendonor untuk disumbangk­an kepada korban ledakan di Lebanon.
GALIH WICAKSONO/JAWA POS MISI KEMANUSIAA­N: Petugas UTD PMI Gresik siap menghimpun darah pendonor untuk disumbangk­an kepada korban ledakan di Lebanon.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia