Belum Ada Penindakan Reklame Ngawur
GRESIK, Jawa Pos – Kendati secara terang melanggar Perbup 9/2016 tentang Penyelenggaraan Reklame, toh hingga kemarin (6/8) belum ada penertiban poster atau banner yang bergambar bakal calon bupati-wakil bupati. Tepatnya yang dipasang di taman-taman maupun yang dipaku di pepohonan. Satpol PP maupun tim pemenangan calon masih bergeming.
Di taman median jalan sepanjang Jalan Sumatera, Jalan Jawa, hingga Jalan Kalimantan, misalnya, poster-poster dan banner bakal calon bupati-wakil bupati masih bertebaran. Padahal, sudah jelas pada pasal 23 Perbup 9/2016, tamantaman harus steril. Baik taman milik pemkab maupun masyarakat. ”Bukannya akan mendapat simpati, tapi bisa jadi warga malah antipati,” kata Prigi Arisandi, pegiat lingkungan Ecoton.
Seperti diberitakan kemarin, sebagai sampel, tim Jawa Pos menghitung poster dan banner di sepanjang taman kompleks Gresik Kota Baru (GKB). Mulai ujung Jalan Sumatera hingga Jalan Kalimantan, mayoritas poster dan banner bergambar pasangan Fandi Akhmad YaniAminatun Habibah (Niat) dan berlogo Partai Nasdem. Ada juga beberapa poster yang bergambar M. Qosim-Asluchul Alif (QA).
Menanggapi itu, Wakil Ketua Pemenangan Niat Ainul Fuad tidak menampik bahwa reklame yang dipasang timnya terbukti melanggar aturan. ”Karena bukan hanya tim kami yang memasang. Banyak simpatisan dan relawan yang meminta secara sukarela. Sehingga mungkin belum paham aturan pemasangannya,” ungkap politikus Nasdem itu.
Pihaknya pun sudah mendapat imbauan untuk memperbaiki pemasangan reklame tersebut. ”Besok (hari ini, Red) kami rapatkan di internal. Apakah diserahkan ke satpol PP atau diperbaiki tim. Yang jelas, kami akui ada kesalahan, jadi koreksi kami untuk tahapan pilkada selanjutnya,” ujarnya.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Tim Pemenangan QA Imron Rosyadi menegaskan, reklame bergambar QA itu dipasang atas inisiatif para relawan. ”Kami belum mengeluarkan secara resmi APK (alat peraga kampanye) untuk pilkada,” jelas pria yang juga menjabat sekretaris DPC PKB Gresik tersebut.
Imron mengaku tidak mengetahui secara pasti dari elemen relawan mana saja yang proaktif memasang gambar QA. Maklum, jumlah relawan sangat banyak. ”Nanti kami koordinasikan bersama. Namun, jika memang dinilai melanggar aturan, silakan ditertibkan. Tentu kami tetap mendukung penuh,” ucap dia.