Tetap Awasi Aktivitas Malam di Jalan Kapasan
SURABAYA, Jawa Pos – Program physical distancing di Jalan Kapasan, Simokerto, dicabut. Jalur protokol di kawasan utara itu tidak lagi ditutup saat malam. Meski begitu, aparat keamanan bakal terus mengawasi aktivitas malam hari di Jalan Kapasan.
Sebelumnya, polisi bersama Pemkot Surabaya menutup Jalan Kapasan pada pukul 22.00– 04.00. Penutupan berlangsung selama dua pekan. Jalan di-barrier untuk pelaksanaan program physical distancing.
KBO Satlantas Polrestabes Surabaya AKP Muhammad Su’ud menyatakan, seluruh instansi sudah mengikuti rapat terkait dengan penutupan Jalan Kapasan. Hasilnya, tidak ada perpanjangan penutupan jalan. ’’Barrier tidak akan dipasang lagi. Warga bebas melintas,’’ kata Su’ud.
Su’ud menjelaskan, penutupan sebelumnya dilakukan untuk penerapan program phyisical distancing. Selama ini aktivitas di Jalan Kapasan cukup tinggi sehingga dikhawatirkan memperluas persebaran Covid-19.
Lantas, jalan mana lagi yang disasar untuk penerapan program physical distancing? Su’ud menuturkan bahwa belum ada informasi terkait dengan penutupan jalan. Termasuk akses mana saja yang dibuka tutup untuk pencegahan persebaran virus korona jenis baru tersebut.
Camat Simokerto Nono Indriyono menyatakan, Jalan Kapasan merupakan jalur protokol di Surabaya Utara. Operasi jam malam terus dilakukan di wilayah tersebut. ’’Sasaran utama operasi adalah pengendara yang masih keluyuran saat malam. Mereka kami imbau untuk patuh jam malam,’’ tutur Nono.
Mantan camat Bubutan itu menambahkan, operasi dilakukan gabungan tiga pilar. Bukan hanya petugas trantib Kecamatan Simokerto, penegakan jam malam juga melibatkan Polri-TNI.
Menurut Nono, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap jam malam terus meningkat. Tidak ada lagi pelaku usaha yang beroperasi saat malam. ’’Kalaupun ada, cuma pedagang kuliner. Mereka berpindah-pindah,’’ tandas Nono.