Jawa Pos

Penerapan Garis Jaga Jarak Dinilai Tidak Efektif

-

SURABAYA, Jawa Pos – Garis physical distancing kendaraan roda dua kembali dibuat Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Kali ini garis tersebut dibuat di traffic light Jalan Karang Tembok, Semampir. Namun sayang, terobosan itu sepertinya belum maksimal.

Meski telah disosialis­asikan, pengendara belum bisa menaati peraturan. Jangankan berhenti pada garis yang ditentukan, tertib lalu lintas seperti berhenti di belakang zebra cross saat lampu merah menyala pun sulit. Alhasil, kesemrawut­an tetap terjadi, seperti hari biasa.

Walau dirasa positif, kebanyakan pengendara menilai pembuatan garis physical distancing di traffic light Jalan Karang Tembok kurang tepat. Sebab, ruas di jalan tersebut tidak lebar. Ditambah lagi, jumlah kendaraan yang melintas sangat banyak sehingga sering terjadi kepadatan lalin. ’’Nggak ada garis jaga jarak saja di sini sering macet. Apalagi ada garis jaga jarak seperti sekarang. Bisa tambah mecet,’’ kata Mulyono, 37, salah seorang pengendara roda dua.

Kapolsek Semampir Kompol Ariyanto Agus mengakui penerapan physical distancing di traffic light Jalan Tembok belum menuai hasil maksimal. Minimnya kesadaran masyarakat dan padatnya lalu lintas merupakan salah satu penyebabny­a. Padahal, berkali-kali imbauan serta pengaturan sudah dilakukan.

Namun, tetap saja mereka melanggar. Meski begitu, pihaknya tidak bisa memberikan sanksi terhadap mereka yang melanggar. Sebab, belum ada aturan dalam undang-undang lalu lintas. Kecuali mereka yang menerobos lampu merah. ’’Agar bisa tertib, yang kami lakukan imbauan dan imbauan. Semakin sering diberi sosialisas­i, mereka akan sadar dan bisa tertib,’’ pungkasnya.

 ?? AHMAD KHUSAINI/JAWA POS ?? BELUM MAKSIMAL: Garis physical distancing di perempatan Jalan Karang Tembok tak berhasil membuat pengendara patuh.
AHMAD KHUSAINI/JAWA POS BELUM MAKSIMAL: Garis physical distancing di perempatan Jalan Karang Tembok tak berhasil membuat pengendara patuh.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia