Mas Iin Rancang Infrastruktur Solutif
Mulai Bina Marga, Pengairan, hingga Cipta Karya
SIDOARJO, Jawa Pos - Jumlah penduduk tumbuh berlipat. Perkembangan Kota Delta pun begitu pesat. Kabupaten Sidoarjo membutuhkan infrastruktur penunjang yang selaras dengan perkembangan. Calon bupati Sidoarjo Achmad Amir Aslichin SH BPD BPC merancang pembangunan infrastruktur yang solutif dan prospektif. Upaya itu dilakukan untuk menunjang investasi, mendukung pertambahan penduduk, sekaligus meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat.
Misalnya, infrastruktur yang antisipatif dan solutif bagi pertambahan penduduk. Saranaprasarana, fasilitas umum, serta fasilitas sosial juga harus dipenuhi. Baik perumahan, terbuka hijau, ruang publik serbateknologi, maupun pusat perdagangan.
Bakal terjadi alih fungsi lahan sawah dan tambak untuk rumah-rumah warga. Investasi yang terus tumbuh pun memerlukan alih fungsi lahan. Tujuannya, memenuhi kebutuhan pembangunan kawasan usaha komersial dan industri. Meningkatnya taraf hidup dan ekonomi berdampak, antara lain, bertambahnya jumlah kendaraan. Khususnya pemilikan mobil.
Perkembangan tersebut menuntut peningkatan kelas jalan, kebutuhan jalan baru, ketersediaan air bersih, dan sarpras pendukung lain kebinamargaan. Termasuk daya tampung saluran seperti drainase dan pematusan atau
untuk pembuangan limbah rumah tangga. ”Beberapa solusi untuk kebinamargaan bisa diterapkan,” kata Mas Iin, sapaannya.
Jalan yang rawan rusak dibeton. Dilakukan standardisasi lebar jalan.
Minimal 6 meter.
Saat ini masih banyak jalan utama penghubung antardesa yang lebarnya kurang dari 4 meter. Untuk mobil papasan saja tidak cukup. ”Jalanjalan desa dilebarkan agar sesuai kebutuhan,” terang anggota Komisi B DPRD Jawa Timur itu.
Revitalisasi saluran di tepi jalan juga perlu. Terutama di kawasan rawan genangan. Volume tangkapan airnya ditingkatkan supaya bisa menjadi long storage. Fungsinya menjadi penampungan sementara dan terintegrasi dengan drainase lingkungan.
Mas Iin yang pernah studi di Australia itu juga memprioritaskan jalan-jalan akses. Sebab, kawasan pelayanan, fasilitas umum, dan destinasi wisata perlu dukungan infrastruktur yang layak. Pengguna jalan dinyamankan dengan trotoar yang dilengkapi berbagai penunjang. Di antaranya, saluran utilitas, drainase, dan jalur pedestrian untuk pejalan kaki. Bahkan, berfungsi sebagai jogging track, ramah untuk difabel, dan asri.
Bagaimana menjamin fungsinya berjalan dengan baik? ”Tim unit reaksi cepat, satgas pemeliharaan jalan, dan bagian-bagian lain dipastikan bertugas secara efektif,” tegas ketua Garda Bangsa Jatim itu. Minimal ada satu tim di setiap kecamatan. Bisa lebih untuk kawasan yang rawan genangan dan jalan rusak.
Untuk bidang pengairan, Mas Iin juga menyiapkan solusi. Normalisasi saluran irigasi dan pembuang harus dilakukan berkala. Sistem monitoring sedimentasinya harus terkini. Khusus saluran buang, pemeliharaannya disediakan dua alat berat di setiap afvoer. Satu di hulu dan satu di hilir. Alat-alat berat tersebut bekerja sepanjang tahun sampai ke anak-anak afvoer. ”Harus dipastikan aliran air lancar sampai ke laut,” tambah pria yang pernah menjabat Ketua Komisi C (pembangunan) DPRD Sidoarjo tersebut.