Staf Meninggal, Dispenduk Tutup
22 Orang Reaktif
PASURUAN, Jawa Pos – Lingkungan kantor pelayanan kian rentan terhadap persebaran Covid-19. Di Kota Pasuruan, kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil (dispendukcapil) ditutup. Sebab, seorang stafnya meninggal dunia setelah dipastikan positif Covid-19.
Staf yang berstatus pegawai harian lepas (PHL) tersebut meninggal Rabu (5/8). Jenazahnya dimakamkan di TPU Pohjentrek pada hari itu juga. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pasuruan dr Shierly Marlena menjelaskan, yang bersangkutan masuk rumah sakit Senin (27/7). Ketika itu, pasien memiliki gejala batuk, pilek, sesak napas, dan anosmia. ’’Anosmia itu kehilangan daya penciuman,” terangnya.
Pada hari pertama dirawat, pasien di-rapid test. Hasilnya nonreaktif. Dalam waktu yang sama, petugas rumah sakit juga melakukan tes swab. Namun, hasilnya belum diketahui.
Setelah empat hari dirawat, kondisi pasien yang memiliki penyakit penyerta diabetes itu memburuk. Berdasar foto rontgen, jantung pasien mengalami pembengkakan. ’’Setelah empat hari itu, pasien dipindahkan ke ruang isolasi,” lanjut Shierly.
Namun, pasien akhirnya meninggal dunia Rabu (5/8). Karena tercatat berstatus probable, proses pemulasaraan hingga pemakaman pasien dilakukan dengan mengikuti protokol Covid-19. Shierly menjelaskan, pemulasaraan dan pemakaman dengan protokol Covid-19 harus diterapkan kepada pasien dengan status probable dan konfirmasi. Sebab, meskipun hasil rapid test nonreaktif, hasil pemeriksaan penunjang lainnya mengarah pada Covid-19. ’’Itu dilakukan sebagai antisipasi penularan kepada petugas maupun keluarga,” tambah Plt Asisten Pemerintahan Kokoh Arie Hidayat.
Sehari setelah pasien meninggal, hasil swab keluar. Pasien dinyatakan positif mengidap virus korona.
’’Makanya, ketika tidak menerapkan protokol Covid-19, kan mengkhawatirkan. Jadi, prinsip kami dalam hal ini adalah kehati-hatian,” jelasnya.
Sementara itu, sejak Kamis pagi (6/8) kantor dispendukcapil tutup. Pintu kantor tertutup rapat dengan keadaan terkunci. Tidak ada aktivitas di sana. Juga, tidak ada lagi pegawai yang keluar-masuk kantor.
Warga yang biasanya berjubel mengantre untuk mendapatkan pelayanan kependudukan pun tak terlihat.
Di sejumlah bagian kantor, ditempel kertas berisi pengumuman. Isinya menyebutkan, kantor akan buka kembali pada 24 Agustus. Kertas pengumuman itu ditempel di dinding dan pintu kaca.
Beberapa petugas yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap terlihat di kantor tersebut. Sejak pagi, mereka melakukan sterilisasi di seluruh ruangan kantor. Mereka menyemprotkan cairan disinfektan ke semua sudut kantor. Tak terkecuali bangku antrean di halaman.
Dalam dua hari terakhir, gugus tugas juga melakukan tracing terhadap kontak erat PHL yang meninggal tersebut. Sebanyak 53 pegawai yang bekerja di dispendukcapil di-rapid test. Sebab, sebelum dirawat di rumah sakit, pasien masih masuk kantor seperti biasanya.
Kokoh menyebutkan, total ada 53 pegawai yang di-rapid test. Hasilnya, 22 orang reaktif.