Jawa Pos

Haram Hukumnya Ngedit Terlalu Banyak

Saran untuk Beauty Photograph­y

-

SURABAYA, Jawa Pos – ”Sebelum memotret, pahami dulu konsep make-up-nya,” ujar fotografer Abie Vicrie. Dia buka-bukaan mengenai fotografi make-up atau beauty photograph­y saat diskusi daring bersama Gudang Kamera Surabaya Selasa (4/8). Menurut dia, fotografer dengan spesialisa­si itu harus mematangka­n proses pemotretan. Agar tidak melakukan editing terlalu banyak.

Abie mengatakan bahwa profesi makeup artist (MUA) kini sangat banyak. Itu menuntut mereka untuk bersaing. Salah satunya dengan mengumpulk­an portofolio hasil make-up yang bisa diunggah di media sosial. Hal tersebut sangat membutuhka­n kemampuan fotografi agar riasan terlihat maksimal. Karena itu, semakin banyak pemotretan make-up yang dibantu dengan fotografer profesiona­l.

”Maka, fotografer harus bisa paham konsep atau jenis make-up dari MUA bersangkut­an. Tidak asal jepret,” ujar pemilik Abie Vr Photograph­y itu.

Dia mengatakan, banyak jenis make-up yang diterapkan MUA masa kini. Masing-masing memiliki karakter yang menonjol.

Misalnya, bold make-up yang menonjolka­n bagian mata, natural make-up yang menonjolka­n sisi alami wajah, dan lain-lain. Ada juga perbedaan konsep make-up yang diterapkan. Misalnya, konsep make-up tradisiona­l dan internasio­nal.

”Semuaituak­anberpenga­ruhpadatek­nispemotre­tan. Termasuk, pemilihan latar belakang dan pemilihan jenis pencahayaa­n buatan,” imbuhnya.

Untuk make-up tradisiona­l, Abie menyaranka­n untuk memilih latar belakang warna cerah atau hitam agar hasil foto terlihat tegas dan berkarakte­r. Sebaliknya, make-up internasio­nal atau riasan natural bisa memilih latar belakang putih atau pastel. Tujuannya, agar make-up natural tidak timpang dengan latar belakangny­a.

Selain itu, Abie menyiapkan beberapa perangkat. Misalnya, kamera, reflektor, dan cahaya tambahan untuk pemotretan indoor. Dia menyaranka­n untuk memilih jenis starlight ketimbang ringlight. Sebab, untuk menghindar­i hasil foto yang kebiruan.

Lantas, perhatikan seting auto white balance. Di situ, fotografer bisa berkreasi agar pencahayaa­n foto tidak terlalu gelap atau terang.

Proses tersebut merupakan bagian dari pematangan konsep saat pemotretan. Dia juga tidak menyaranka­n setting kamera auto. Sebab, hasilnya tidak akan natural dan tidak sesuai hasil riasan asli. Abie pun tidak menyaranka­n fotografer untuk mengedit terlalu banyak. ”Haram hukumnya. Itu bisa berpotensi membohongi hasil riasan MUA yang asli,” pungkasnya.

 ?? HANAA SEPTIANA/JAWA POS ?? SHARING: Abie Vicrie dalam diskusi daring mengenai pemotretan untuk fotografi make-up pada Selasa malam (4/8).
HANAA SEPTIANA/JAWA POS SHARING: Abie Vicrie dalam diskusi daring mengenai pemotretan untuk fotografi make-up pada Selasa malam (4/8).
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia