Beri Sentuhan Modern pada Lurik Jawa
SURABAYA, Jawa Pos – Pandemi Covid-19 tidak menghalangi semangat desainer Titin Sudarsa untuk berkarya. Setelah merilis Jena Series pada Mei lalu, dia menghadirkan karya terbarunya bertajuk Zakiya Series.
”Jena terdiri atas satu set outer panjang dan masker warna senada. Tetapi, Zakiya ini berupa busana muslim yang dipadukan dengan kain Nusantara,” katanya kemarin (6/8). Kali ini, Titin mengangkat tenun lurik sebagai bahan utama Zakiya Series. Inspirasinya berasal dari strata sosial rakyat Jawa.
Titin mengombinasikan lurik Jawa dengan kain tile dan katun polos untuk bagian rok. Tujuannya, memberi kesan modern dan tidak terasa formal saat dipakai sehari-hari. Dengan begitu, semua kalangan bisa menggunakannya. ”Selain itu, kain katun sangat nyaman untuk dijadikan sebagai pelapis tile supaya tidak terawang. Nah, agar lebih elegan, saya pakai jenis katun yang agak mengilat,” ungkapnya.
Menurut dia, rancangan tersebut cocok untuk acara semiformal seperti arisan atau undangan lainnya. ”Targetnya wanita usia 25–55 tahun,” ucapnya.
Pesan yang ingin disampaikan Titin lewat koleksi terbarunya itu adalah kita harus bisa menjaga kebudayaan Indonesia dan melestarikannya agar terus berkembang dan tidak punah. Khususnya pada bahan-bahan ciri khas Jawa. ”Saya ingin wanitawanita modern masa kini bisa mempertahankan wastra Nusantara seperti tenun lurik Jogja yang saya terapkan pada busana ini,” ujarnya.
Di sisi lain, dia juga tidak menampik telah mencintai kain-kain tradisional Indonesia sejak lama. Bahkan, Titin rela berburu wastra Nusantara hingga pelosok. Beragam kain telah dia kreasikan. Antara lain, batik Trenggalek, Sumenep, dan Lamongan. ”Semua ini saya lakukan demi melestarikan budaya Indonesia, khususnya Jatim. Kalau bukan kita, siapa lagi?” tuturnya.