Thailand Mulai Tangkapi Aktivis
Respons Demo Berkepanjangan sejak 18 Juli
BANGKOK, Jawa Pos – Pemerintah Thailand berusaha membungkam para demonstran. Satu per satu aktivis ditangkap. Operasi itu dilakukan sejak Rabu malam (19/8) hingga kemarin (20/8). Sudah ada sebelas orang yang ditahan. Dua di antaranya adalah penyanyi rap Dechatorn Bamroongmuang dari Rap Against Dictatorship (RAD) dan Thanayut Na Ayutthaya.
”Dia dijerat dengan dakwaan penghasutan,” tulis anggota Thai Lawyers for Human Rights (TLHR) June Sirikan sebagaimana dikutip Al Jazeera. Hukuman untuk penghasutan setidaknya maksimal tujuh tahun penjara. Masih ada beberapa nama lagi yang masuk daftar penangkapan polisi.
Dechatorn dikenal kritis. Dia berkali-kali mengkritik pemerintah. Pria yang dikenal dengan nama Hockey itu juga sering tampil saat massa prodemokrasi turun ke jalan.
Aktivis lain yang juga seorang pengacara, Anon Nampa, termasuk yang ditangkap. Dia merupakan orang pertama yang menginginkan reformasi, termasuk penghapusan undang-undang (UU) lese majeste. Di UU tersebut, siapa pun yang menghina keluarga kerajaan bisa dijerat hukuman hingga 15 tahun penjara.
”Mereka semua yang ditahan itu ikut dalam aksi pada 18 Juli lalu,” terang Karoon Hosakul, anggota parlemen dari partai oposisi Pheu Thai, sebagaimana dikutip Agence France-Presse.
Dia menyebutkan, ada delapan dakwaan yang ditujukan untuk semua aktivis yang ditangkap.
Aksi 18 Juli lalu adalah awal massa turun ke jalan. Setelah itu, hampir setiap hari terjadi demo di Thailand, terutama di Bangkok. Pada akhir pekan, jumlah demonstran bahkan mengalahkan aksi serupa saat kudeta militer 2014. Ada sepuluh tuntutan yang diminta massa. Selain penghapusan UU lese majeste, mereka meminta perubahan konstitusi yang membuat Perdana Menteri (PM) Thailand Prayuth ChanO-Cha sangat berkuasa serta transparansi keuangan kerajaan. Prayuth adalah otak di balik kudeta militer enam tahun lalu.
Aksi turun ke jalan sudah biasa terjadi di Thailand. Namun, ada perbedaan signifikan kali ini. Yaitu, tidak ada politisi ataupun pihak-pihak lain yang mengarahkan mereka. Massa tidak memiliki pemimpin khusus. Mereka mengadopsi aksi serupa yang dilakukan mahasiswa di Hongkong.