PDIP Pakai Skema Teritorial
DPC PDIP Surabaya terus mematangkan peta pertarungan pemenangan pilwali Surabaya. Selain mengincar sasaran sektoral, mereka juga mulai melakukan pemetaan pemenangan secara teritorial. Itu merupakan langkah penting dan menjadi inti dari pemenangan PIDP pada pilwali-pilwali sebelumnya.
Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya Ahmad Hidayat menjelaskan, telaah kekuatan itu dilakukan ketika PAC dan ranting mengadakan konsolidasi internal. Hasil perolehan suara pemilihan legislatif (pileg) 2019 dipampang. Selain melihat jumlah dukungan PDIP, kekuatan partai lain juga dimonitor.
Ada dua wilayah yang menjadi perhatian. Pertama adalah Tambaksari. Kecamatan itu merupakan basis kekuatan PDIP. Pada pileg tahun lalu, Tambaksari menjadi kandang banteng. PDIP menang telak di Tambaksari. Total dukungan yang didapatkan mencapai 44.856 suara dari Tambaksari. ”Kader PDIP dominan di Tambaksari,” tegasnya.
Ahmad menilai, DPC PDIP sudah menetapkan target. Perolehan suara di Tambaksari harus tetap dipertahankan. Bahkan ditingkatkan. ”Tidak boleh anjlok,” ucapnya. Untuk menjaga agar Tambaksari tetap merah, jauh-jauh hari DPC PDIP merancang sejumlah perencanaan. Pertama, seluruh PAC dan ranting diminta turun. Membantu kebutuhan warga pada masa pandemi.
Langkah lain adalah menerjunkan anggota dewan di daerah pemilihan (dapil) Tambaksari. ”Karena sudah memiliki tim pemenangan,” jelasnya.
Menurut Ahmad, potensi suara di Tambaksari terbilang besar. Masih ada peluang menambah dukungan. Luas wilayah menjadi faktor penentu. Selain itu, kepadatan jumlah penduduk. ”Tambaksari ini wilayah Surabaya yang paling padat penduduk,” terangnya.
Wilayah kedua yang menjadi perhatian adalah Pabean Cantikan. PDIP tumbang di kawasan Surabaya Utara itu. Perolehan suaranya kalah dibandingkan PKB.