Jawa Pos

Ratusan Warga Padati Balai Pemuda

Petugas Batasi Pengunjung, Kesenian Jaranan pun Dihentikan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Ratusan warga memadati kompleks Balai Pemuda kemarin (20/8). Mereka ingin menyaksika­n hiburan yang diadakan pemkot selama sepekan. Banyak di antara mereka yang hanya menonton dari jalur pedestrian balai kota lantaran ada pembatasan jumlah pengunjung oleh petugas.

Salah satunya adalah Suyanto. Warga Klampis Ngasem itu datang bersama sang istri dan cucu pertamanya, Sifa. Mereka hanya menonton keramaian tersebut dari luar area plaza. ’’Kata petugas, penuh. Jadi, tidak bisa masuk,’’ ucapnya.

Yanto, sapaan akrabnya, percaya saja perkataan petugas. Terbukti, tempat parkir penuh sejak dia datang. Bahkan, Yanto terpaksa parkir di area Taman Prestasi. Dia pun tidak mempermasa­lahkan pembatasan jumlah pengunjung tersebut. Maklum, pandemi belum berakhir. Jadi, pembatasan jarak tetap diperlukan. ’’Nggak apa-apa. Besok bisa ke sini lagi,’’ kata lelaki dua cucu tersebut.

Yanto tertarik datang setelah diberi tahu tetanggany­a bahwa di Balai Pemuda ada hiburan. Informasi itu tidak dia sia-siakan. Yanto langsung mengajak cucu dan istrinya mencari hiburan.

Beda Yanto, beda pula Sugiati. Nenek 70 tahun tersebut berhasil masuk ke area plaza karena berangkat lebih siang. Pada pukul 15.00, dia sudah datang bersama empat cucu dan seorang putranya. Kemarin adalah hari kedua dia datang ke Balai Pemuda. ’’Kemarin (Rabu, Red) datang ke sini lihat campursari,’’ ungkapnya.

Lantaran ramai dan lokasinya menarik, dia kembali datang bersama beberapa cucu yang sebelumnya tidak diajak. Nenek delapan cucu itu mengajak cucu dan anaknya ke Balai Pemuda karena kangen hiburan. Dia sudah lima bulan berada di rumah dan tidak bisa keluar. Pandemi membatasi aktivitasn­ya, termasuk mengajak para cucu liburan. ’’Saya harap acara ini ada setiap hari,’’ tuturnya.

Berdasar pantauan lapangan, menjelang magrib jumlah pengunjung memang terus bertambah. Banyak yang menanyakan alasan tidak diperboleh­kan masuk kepada petugas di lapangan. Alhasil, area luar Balai Pemuda dipadati pengunjung. Bahkan, acara kesenian jaranan dihentikan setelah lima menit tampil.

Hamid, salah seorang petugas di lapangan, menyatakan bahwa jumlah pengunjung memang membeludak. Karena itu, petugas langsung membatasi jumlah pengunjung yang bisa masuk ke area plaza Balai Pemuda. Pintu depan dijaga ketat. Pengunjung baru boleh masuk jika kondisi di area plaza sudah lengang. ’’Kami harus batasi karena yang datang membeludak,’’ tegasnya.

Membeludak­nya pengunjung membuat beberapa area parkir kebanjiran titipan sepeda motor. Di antaranya, area parkir di SMAN 6, Pusura, dan area taman utara gedung DPRD Surabaya.

Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Dayu Kadek Asritami mengakui, memang cukup banyak pengunjung di Balai Pemuda. Meski begitu, protokol kesehatan seperti jaga jarak tetap diterapkan. ’’Petugas juga disiapkan untuk menertibka­n pengunjung. Melalui pengeras suara, petugas juga terus menekankan pentingnya jaga jarak dan keamanan diri,’’ terangnya. Terkait dengan ramainya pengunjung, pihaknya bakal melakukan evaluasi.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? SALAH SATU SPOT FAVORIT: Orang dewasa dan anak-anak menyemut di lokasi air mancur kemarin.
DIPTA WAHYU/JAWA POS SALAH SATU SPOT FAVORIT: Orang dewasa dan anak-anak menyemut di lokasi air mancur kemarin.
 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? TAK JAGA JARAK: Di area lain Balai Pemuda, warga duduk bergerombo­l.
DIPTA WAHYU/JAWA POS TAK JAGA JARAK: Di area lain Balai Pemuda, warga duduk bergerombo­l.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia