Manfaatkan Jembatan untuk Pengambilan Video
SURABAYA, Jawa Pos – Jembatan Suroboyo masih ditutup sehingga terlihat sepi. Namun, kondisi itu bisa dimanfaatkan sebagian orang untuk mengekspresikan kreativitas. Misalnya, yang dilakukan para penari dari Sanggar Tari Cakra Brang Wetan, Surabaya, kemarin (20/8). Meski kondisi pandemi, mereka tetap produktif menghasilkan karya melalui video.
Enam penari yang mengenakan kostum lengkap memainkan tarian yang rancak. Mereka melakukan perekaman video tarian tradisional dari Madura untuk mengikuti kompetisi.
Salah seorang penari, Sheren Trema Widysabella, menjelaskan bahwa Jembatan Suroboyo dipilih sebagai lokasi pengambilan video karena infrastruktur itu memang unik dan menghadap kawasan laut. ’’Semua orang pasti tahu jembatan ini dan bagus pula tempatnya,’’ ujarnya.
Apalagi, saat ini jembatan itu ditutup dan sepi pengunjung. Dengan begitu, perekaman gambar juga bisa maksimal. ’’Ambilnya lebih enak karena tidak ada orang yang wira-wiri,’’ katanya. Video itu juga dibuat untuk Hari Jadi Universitas Hasanuddin Makassar.
Di sisi lain, dia dan kawankawannya ingin tetap produktif pada masa pandemi ini. ’’Meski pandemi, kami ingin tetap aktif dan berkarya,’’ tutur penari binaan Abing Santoso tersebut.
Sejak pandemi Covid-19 merebak, Jembatan Suroboyo ditutup.
Pemkot Surabaya juga belum memutuskan untuk membuka lagi jembatan tersebut. Pertunjukan air mancur menari setiap akhir pekan juga dihentikan sementara. Petugas pemkot dan Kecamatan Bulak melakukan penjagaan dan patroli rutin di kawasan tersebut. Tujuannya, mencegah kerumunan.