Jawa Pos

Sudah Ada 123 Kasus DBD

Warga Lakukan Fogging dan Aktifkan Lagi Jumantik

-

SIDOARJO, Jawa Pos – Selain penularan Covid-19, masyarakat mewaspadai ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD). Di sejumlah wilayah, fogging mulai digalakkan. Misalnya, Desa Pepe, Kecamatan Sedati. Kemarin (20/8) para warga Perumahan Sedati Asri (PSA) melakukan pengasapan untuk menghilang­kan sarang-sarang nyamuk.

Kegiatan tersebut berlangsun­g sekitar pukul 07.00. Beberapa petugas fogging menyebar ke berbagai titik. Mereka menyemprot­kan cairan pembunuh populasi nyamuk dalam bentuk aerosol. Mulai selokan, tempat sampah, hingga tempat yang digenangi air.

Ketua RW 10, PSA, Desa Pepe, Widodo Heri Kusriwinto mengatakan bahwa fogging yang diprakarsa­i Yayasan Baitussala­m itu bertujuan mengantisi­pasi DBD. Di tengah kekhawatir­an pandemi Covid-19, pihaknya tak ingin lengah terhadap ancaman penyakit lain. ’’Kami jaga betul-betul biar warga benar-benar terbebas dari bahaya penyakit,’’ katanya.

Selain itu, upaya meningkatk­an imunitas tubuh gencar dilakukan. Antara lain, senam pagi. ’’Lingkungan bersih, masyarakat sehat,’’ tuturnya.

Berdasar data laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo per 18 Agustus, ada 123 kasus DBD di Kota Delta. Kecamatan Sedati berada di posisi tiga teratas setelah Sukodono dan Waru.

Jumlahnya 15 kasus. ’’Masuk zona kuning karena yang ditemukan melebihi 10 kasus,’’ ungkap Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarm­an.

Menurut Syaf, angka kasus DBD menurun daripada tahun lalu. Pada triwulan I 2019 saja, pihaknya mencatat adanya 182 kasus. Hal itu menandakan masyarakat sekarang semakin sadar berperilak­u hidup bersih.

Karena ada pembatasan sosial selama pandemi, masyarakat sering beraktivit­as di rumah. Air terus-menerus terpakai, tidak sampai menggenang. Mereka juga sering mengecek bak mandi dan membersihk­annya. ’’Jadi, sarang-sarang nyamuk dapat dihindari,’’ ucapnya.

Namun, ada kekhawatir­an angka kasus DBD meninggi setelah Agustus. Syaf menjelaska­n, pada bulan kedelapan, aktivitas masyarakat sudah longgar. Mereka bisa bebas keluar rumah asalkan mematuhi protokol kesehatan. Akibatnya, air di dalam rumah jarang dipakai, bahkan dibiarkan tergenang dan tidak dikuras lama. ’’Solusinya, setiap puskesmas diarahkan kembali menggerakk­an tim jumantik ke rumahrumah warga. Biar terkontrol,’’ ujarnya.

 ?? ROBBY KURNIAWAN/JAWA POS ?? CEGAH DBD: Warga PSA Desa Pepe, Sedati, melakukan fogging kemarin.
ROBBY KURNIAWAN/JAWA POS CEGAH DBD: Warga PSA Desa Pepe, Sedati, melakukan fogging kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia