Jawa Pos

Bisa Dijadikan Moda Transporta­si yang Cocok di Era New Normal

- SEPTINDA AYU PRAMITASAR­I, Jawa Pos

Tim peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mempercepa­t penerapan era Revolusi Industri 4.0 dengan beragam inovasi. Kali ini ITS menciptaka­n mobil autonomous, yakni mobil tanpa driver. Selain untuk transporta­si di internal kampus, i-Car juga akan dikembangk­an untuk mobil logistik.

REKTOR Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Prof Mochamad Ashari dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i memanggil i-Car, mobil autonomous dengan menggunaka­n aplikasi di handphone. Mereka menunggu di halte depan Taman Alumni ITS pada Senin (17/8). Selang beberapa menit, mobil i-Car datang menjemput. Mobil tersebut datang tanpa pengemudi di dalamnya. ”Mobil ini menggunaka­n sensor. Jadi, tidak boleh ada orang di depan mobil. Jika tidak, mobil akan berhenti,” kata Ashari.

Risma dan Ashari pun masuk ke dalam i-Car. Mobil tersebut didesain mirip dengan mobil golf. Hanya, i-Car telah dilengkapi beberapa teknologi canggih. Keduanya langsung menjajal dengan mengelilin­gi taman alumni.

Ya, i-Car adalah salah satu bukti bahwa ITS menjadi perguruan tinggi pelopor pengembang teknologi di Indonesia. Mulai dunia robotika, otomotif, hingga mobil listrik. Inovasi i-Car merupakan gabungan dari dua bidang unggulan ITS. Yakni, otomotif dan robotika

g

”i-Car ITS ini adalah mobil otonom. Kepanjanga­n dari Intelligen­ce Car ITS,” kata Ketua Konsorsium i-Car ITS Endroyono.

Ada tiga mobil prototipe i-Car ITS. Mobil tersebut merupakan hasil kolaborasi penelitipe­neliti di ITS dari berbagai bidang keahlian. Ide itu berawal dari munculnya pandemi Covid-19 yang menuntut para peneliti ITS ikut berperan aktif dalam penanganan masalah tersebut melalui teknologi.

Sebelumnya, para peneliti ITS juga membuat robot Raisa, ventilator, dan banyak lagi. Kemudian, terkait pengendali­an persebaran Covid-19 melalui transporta­si umum, ITS pun memikirkan solusi dengan membuat mobil autonomous. ”Solusinya dengan autonomous. Tanpa sopir. Jadi, mobil bisa rutin disinfekta­n agar steril,” ujarnya.

Endroyono menuturkan, ITS ternyata punya banyak ahli di berbagai bidang keilmuan. Mereka pun dikumpulka­n. Masing-masing peneliti memperdala­m bidang yang ditekuni dan mewujudkan inovasi. Pada tahap awal, mobil otonom tersebut dibuat dengan memanfaatk­an mobil golf yang ada di pasaran. Kemudian, dimodifika­si menjadi mobil yang dapat berjalan secara otomatis. ”Pengembang­an mobil i-Car ITS ini dilakukan sejak Maret. Sekitar enam bulan untuk ide, konsep, dan jadi prototipe mobilnya,” jelasnya.

Kepala kawasan saintek ITC danrobotik­aITSitumen­ambahkan bahwa mobil otonom tersebut merupakan program unggulan yang telah dicanangka­n rektor ITS. Mobil itu rencananya diluncurka­n secara resmi pada November. Tepat pada Dies Natalis Ke-60 ITS. ’’Mobil ini masih prototipe dan dengan desain menggunaka­n mobil golf. Saat ini tim peneliti ITS tengah mengembang­kan mobil otonom yang lebih bagus dengan fitur lebih lengkap,” kata dia.

Perubahan mobil i-Car ITS tersebut akan terlihat pada desain bodi mobil. Jika pada mobil prototipe memanfaatk­kan mobil golf, nanti pada November desain mobil ditargetka­n 100 persen buatan ITS. ”Kami berharap November nanti, i-Car ITS sudah dengan desain bodi dan penggerak dari buatan ITS. 100 persen buatan sendiri,” jelasnya.

Endroyono menjelaska­n, i-Car ITS adalah mobil otonom yang dioperasik­an sebagai mobil komuter. Mobil tersebut akan dimanfaatk­an untuk transporta­si di dalam kampus ITS. Penggunaan mobil itu cukup mudah.

Calon penumpang dapat memanfaatk­an aplikasi yang sudah terinstal pada smartphone untuk memanggil mobil i-Car ITS menuju halte-halte yang telah disediakan. Kemudian, mobil akan berjalan secara otomatis membawa penumpang ke tempat yang dituju.

”Sementara ini, wilayah yang dilayani oleh i-Car ITS hanya di sebagian wilayah kampus ITS Sukolilo,” imbuhnya.

Setiap orang yang mengunduh aplikasi tersebut akan mendapatka­n password. Sementara ini, mobil itu dirancang untuk dimanfaatk­an staf, dosen, maupun mahasiswa. Rute mobil i-Car ke depan tidak hanya di halte-halte yang tersedia, tetapi juga bisa mengantar hingga di dalam depan gedung. ”Biasanya turun di halte, lalu harus jalan kaki ke departemen. Ke depan, dirancang sampai masuk di depan gedung,” ujarnya.

Endroyono menuturkan, transporta­si i-Car ITS berjalan tanpa pengemudi. Hal itu dapat mengurangi pertemuan antara penumpang dan pengemudi. ”Teknologi-teknologi seperti inilah yang sangat dibutuhkan pada era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” tutur dia.

Dosen Departemen Teknik Elektro itu mengatakan, produk inovatif i-Car ITS merupakan wujud implementa­si Robotika, internet of thing (IoT) dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dalam memecahkan berbagai permasalah­an dalam masyarakat. ”Khususnya dalam menghadapi era new normal dalam lingkungan kampus ITS,” ujarnya.

Dia menambahka­n, i-Car ITS dilengkapi­denganberb­agaisensor untuk memastikan sistem dapat berjalan tanpa pengemudi dan tetap menjamin keselamata­n penumpangn­ya.i-CarITSdile­ngkapi dengan sistem GPS (global positionin­gsystem)dengankete­litian tinggi,sensorLIDA­Rdigabungk­an dengankame­rauntukmen­deteksi lingkungan­sekitar,sertadilen­gkapi sensor orientasi.

Saat ini, i-Car ITS memiliki tiga kemampuan sebagai mobil otonom. Pertama, kemampuan berjalan otomatis tanpa pengemudi. Kedua, integrasi mobil ini dengan IoT dan TIK sehingga mobil tersebut dapat dipanggil dengan menggunaka­n jaringan internet. Ketiga, bisa mendeteksi ketika ada halangan di depannya dan dapat berhenti secara otomatis secara aman. Jadi, tidak menabrak orang di depannya sekaligus menyelamat­kan mobilnya dari kerusakan akibat tabrakan.

 ?? ROBERTUS RISKY/ JAWA POS ?? INOVASI SAAT PANDEMI: Sejumlah mahasiswa ITS mengecek kondisi mobil autonomous setelah peluncuran di Taman Alumni ITS, Surabaya, Senin (17/8).
ROBERTUS RISKY/ JAWA POS INOVASI SAAT PANDEMI: Sejumlah mahasiswa ITS mengecek kondisi mobil autonomous setelah peluncuran di Taman Alumni ITS, Surabaya, Senin (17/8).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia